"Targetnya dalam waktu cepat dua sampai tiga minggu sudah selesai ya," kata Thoriq kepada detikcom, Kamis (16/12/2021).
Thoriq optimistis target ini bisa terlaksana karena banyak pihak yang menawarkan diri dalam membantu proses pembangunan huntara ini.
"Saya mendengar banyak relawan yang ingin membantu, dari lembaga, komunitas, ormas hingga lembaga zakat yang ingin ikut membantu membangun hunian sementara untuk masyarakat," papar Thoriq.
"Tapi tadi saya katakan, standarnya sudah kita tentukan, berapa luasannya, materialnya apa saja, yang bangun monggo siapa saja," imbuhnya.
Di kesempatan ini, Thoriq mengatakan dana bantuan yang terkumpul mencapai Rp 15 miliar. Uang ini bantuan dari Baznas hingga masyarakat
"Bantuan Rp 15 miliar itu akumulatif dari yang kita himpun dari Baznas Lumajang dan ditambahi oleh Baznas pusat. Jadi bukan Rp10 miliar ditambah Rp 15 miliar tidak, totalnya Rp 15 miliar itu akumulatif," ungkap Thoriq.
Bantuan ini sengaja dikumpulkan dan tidak dipakai sepeserpun untuk kebutuhan logistik permakanan. Hal ini karena dana bantuan ini akan digunakan dalam pembangunan huntara korban erupsi Semeru.
"Kami komitmen yang dari masyarakat ini masih utuh, tidak kami buat operasional, tidak kami buat untuk kebencanaan darurat terkait makanan tidak. Kami akan buat untuk tahapan relokasi. Kami akan memprioritaskan dulu membangun hunian sementara," pungkasnya. (fat/fat)