Pantauan detikcom, petugas gabungan dari BPBD, polisi dan TNI kesulitan membersihkan material longsor. Sebab, khawatir dengan kondisi tanah yang labil.
"Terima laporan jam 09.00 WIB, sekarang jam 14.00 WIB, sekitar 5 jam evakuasi," tutur Kapolsek Sawoo AKP Joko Suseno kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).
"Kita juga harus mempertimbangkan keselamatan tim evakuasi sendiri. Dilihat dulu untuk menghindarkan material agar tidak menimpa anggota evakuasi," imbuh Joko.
Joko menerangkan, usai menerima laporan pihaknya langsung berkoordinasi untuk meminta bantuan alat berat. Pihaknya khawatir ada susulan longsor.
"Dua orang korban ini informasinya baru hari pertama bekerja," tambah Joko.
Proyek pembangunan jembatan itu ditargetkan selesai pada Selasa (21/12). Namun, hingga saat ini proyek senilai Rp 835 juta yang dilaksanakan sejak 8 Oktober 2021 itu baru terlaksana 40,36 persen.
"Proyek ini dikerjakan oleh CV Mutiara Jaya Trenggalek dengan panjang bentang 9 meter dan lebar 5 meter," tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-PKP) Ponorogo, Henry Indrawardhana.
Henry menambahkan, setelah adanya peristiwa ini, pengerjaan proyek jembatan masih jadi tanggung jawab CV tersebut, hingga batas waktu yang sudah ditentukan. Namun jika tidak selesai tepat waktu maka bisa dipastikan akan putus kontrak.
"Kita lihat tanggal 21 nanti apakah selesai atau tidak. Jika tidak maka akan putus kontrak," imbuh Henry.
"Nanti kita lakukan rencana lagi untuk membangun jembatan di tahun 2022 atau 2023 usul pada pimpinan. Pembayaran sesuai progres," terang Henry.
Pantauan detikcom, di lokasi kejadian tidak tampak papan proyek. Padahal menurut Henry, papan proyek harus dipasang sebagai penanda proyek tersebut dikerjakan oleh siapa, menghabiskan dana berapa dan tenggat waktunya berapa lama.
"Sudah kami tekankan untuk memasang. Tapi tidak dipasang," pungkas Henry.