Kekhawatiran Emak-emak di Mojokerto Saat Anak 6-11 Tahun Divaksin COVID-19

Kekhawatiran Emak-emak di Mojokerto Saat Anak 6-11 Tahun Divaksin COVID-19

M Rofiq - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 18:24 WIB
vaksinasi di mojokerto
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Vaksin anak usia 6-11 tahun mulai bergulir di Mojokerto hari ini. Vaksin perdana ini diwarnai kekhawatiran sejumlah orang tua siswa terkait efek samping vaksin.

Penyuntikan vaksin COVID-19 perdana menyasar SDN Jetis, Kecamatan Jetis, Mojokerto. Ratusan siswa di sekolah tersebut menerima dosis pertama vaksin jenis Sinovac didampingi orang tua masing-masing.

Namun, kekhawatiran terhadap efek samping vaksin COVID-19 dirasakan sejumlah emak-emak. Seperti yang disampaikan RS (36), ibu siswa kelas 4 SDN Jetis.

"Pasti, sebagai orang tua punya kekhawatiran. Terkait dampaknya. Karena kami yang dewasa setelah vaksin merasakan badan kurang enak, disuruh istirahat. Anak-anak susah disuruh istirahat setelah vaksin," kata RS kepada wartawan di lokasi vaksinasi, Rabu (15/12/2021).

Untuk menyingkirkan rasa khawatir tersebut, RS meyakinkan dirinya efek samping vaksinasi COVID-19 terhadap anak-anak sudah dikaji oleh pemerintah. Ia berharap pemerintah menyiapkan makanan atau susu untuk anak-anak pada vaksinasi berikutnya.

"Kami sudah menyiapkan di rumah makan, camilan, susu. Dari sekolah hanya diberi edukasi saja. Harusnya setidaknya setelah vaksin anak-anak diberi makanan atau susu," cetusnya.

Lain halnya dengan DP (31), ibu salah seorang siswa SDN Jetis. Alih-alih tidak khawatir dengan efek samping vaksin Covid-19 terhadap putranya, ia mengaku sempat kesulitan membujuk anaknya agar bersedia divaksin.

"Saya tidak khawatir, soalnya saya sudah vaksin COVID-19 tidak merasakan apa-apa. Namun, anak saya sempat tidak mau ikut karena takut. Saya bujuk kalau tidak vaksin, ketahuan pak polisi bisa dibawa pergi, akhirnya mau," terangnya.

Kepala Puskesmas Jetis dr Kusuma Wardani menjelaskan vaksinasi COVID-19 terhadap anak-anak hari ini menyasar 330 siswa kelas 3, 4 dan 6 SDN Jetis. Sedangkan siswa kelas 1, 2 dan 5 belum bisa divaksin Corona karena masih harus menuntaskan program imunisasi dasar.

"Untuk anak-anak efek sampingnya hampir sama dengan imunisasi lain, biasanya demam, agak panas tapi tak sampai 38 derajat celcius. Diharapkan anak-anak minum obat penurunan panas," jelasnya.

Sementara Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Sarwo Waskito mengimbau para orang tua siswa tidak terlalu khawatir terhadap efek samping vaksin COVID-19 untuk anak-anak. Jika timbul efek samping, ia mengarahkan para orang tua segera membawa anak mereka ke bidan desa atau puskesmas terdekat.

"Apabila ada keluhan, ini kan vaksinnya Sinovac, dikhawatirkan bisa demam, tapi menurut Kapus Jetis kemungkinannya kecil. Bisa langsung datang ke puskesmas atau ke bidan desa terdekat," tegasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Ulum Rokhmat Romawan menjelaskan vaksinasi COVID-19 ditargetkan menyasar 100.862 anak usia 6-11 tahun. Menurutnya, vaksin jenis Sinovac disuntikkan pada intra muskular lengan atas anak dengan dosis 0,5 ml.

"Anak-anak wajib didampingi orang tua, vaksin diberikan dua dosis dengan interval 28 hari," ungkapnya.

Untuk mencegah efek samping vaksinasi COVID-19 yang tidak diinginkan, ia meminta pemeriksaan terhadap anak benar-benar dilakukan dengan cermat sebelum vaksinasi. Sehingga anak-anak usia 6-11 tahun dipastikan dalam kondisi sehat saat menerima vaksin.

"Kami juga menyiapkan rumah sakit untuk mengantisipasi KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi)," tandas Ulum.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.