Viral Keranda Digotong Berlari: yang Meninggal Besar Tapi Jenazahnya Ringan

Viral Keranda Digotong Berlari: yang Meninggal Besar Tapi Jenazahnya Ringan

Muhajir Arifin - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 14:55 WIB
video keranda mayat digotong dengan lari viral
Keranda jenazah digotong dan dibawa lari (Foto: Tangkapan Layar)
Pasuruan - Keranda jenazah Kades Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Sachroni, digotong sembari lari viral di medsos. Banyak netizen bertanya-tanya ada apa gerangan. Keranda itu terlihat sangat ringan sehingga bisa bergerak cepat.

Para kolega bicara sosok kades berusia 58 tahun itu. Ayah tiga anak itu disebut orang yang baik.

"Sebagai atasan Pak Kades orangnya mengayomi bawahan. Beliau berani pasang badan demi anak buahnya," kata Edy Saputra (26), Kepala Dusun Limasan, Desa Kluwut, Kecamatan Wonorejo saat dikonfirmasi, Rabu (15/12/2021).

Desa Kluwut terdiri dari 5 dusun. Menurut Edy, sikap kades dikenal tegas namun sabar dalam memimpin. Sachroni juga dipercaya sebagai seorang Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Wonorejo.

"Beliau sangat dekat dengan kami semua," ujar Edy.

Sementara Ketua AKD Kabupaten Pasuruan, Agus Supriyono, menambahkan Kades Sachroni dikenal sebagai orang yang sabar.

"Orangnya sabar. Nggak pernah ngamuk (marah)," kata Agus.

Sementara dari pengakuan Edy saat itu keranda jenazah dibawa 8 orang. 6 Orang menggotong badan keranda, yang lain mengawal kedua sisi agar seimbang. Edy yang menggotong di bagian depan merasakan keranda jenazah kades berusia 58 itu sangat ringan. "Saya rasakan sangat ringan jenazahnya," ujar Edy.

Saat keranda diantar dari masjid ke tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak 50 meter, hal tak biasa juga dialami 8 orang membawa keranda. Pembawa keranda di bagian depan merasa didorong dari belakang, sementara yang di bagian belakang merasa ditarik dari depan.

"Yang depan bilang 'Jangan didorong'. Tapi yang belakang malah bilang 'Jangan ditarik'. Padahal nggak ada yang dorong dan narik. Aneh," ungkap Edy.

Menurut Edy, sejak keranda turun dari masjid usai disalati, memang terlihat ringan. Keranda jenazah bergerak dari satu tangan ke tangan lain dengan cepat.

"Ya mungkin banyak ya yang seperti itu. Tapi memang waktu itu, keranda terasa ringan. Bapak ini orangnya nggak kurus, tapi tinggi besar," jelasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.