Bangunan dua lantai tersebut berdiri di Jalan Selomangleng Sukorame, dengan kapasitas siswa mencapai 600 orang. Gubernur Jawa Timur mengatakan, pihaknya memiliki komitmen untuk bisa menyiapkan SDM yang bisa memberikan dedikasi terbaiknya untuk bangsa dan negara.
"Seluruh ekosistem yang ada di lembaga pendidikan ini memang harus banyak melakukan lompatan-lompatan dalam proses kualitas yang sudah ada terus membaik," jelas Khofifah, Selasa (14/12/2021).
Ia melanjutkan, dukungan dari Pemerintah Kota Kediri dengan menghibahkan 3,5 hektare tanah merupakan sesuatu yang sangat berharga. Ditunjang dengan keberadaan bandara yang ada di Kediri, Khofifah yakin hal tersebut bisa meningkatkan koneksitas antara Kota Kediri dengan daerah lain, khususnya SMAN 5 Taruna Brawijaya yang posisinya akan menjadi lebih strategis lagi.
"Saya rasa untuk Pemerintah Kota Kediri support 3,5 hektare adalah sesuatu. Ini komitmen Wali Kota Kediri untuk meningkatkan kualitas SDM berbasis Kota Kediri dan meningkatkan IPM secara komprehensif ini luar biasa," imbuh Khofifah.
Dengan adanya kurikulum bela negara dan kesempatan di SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur, Khofifah berharap hal tersebut bisa melahirkan generasi-generasi bangsa yang berkualitas, berdedikasi dan memiliki karakter yang kuat untuk membangun negeri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, Kota Kediri sedang me-repositioning kota. Salah satunya menjadi pusat pendidikan dan hal itu disambut positif dengan arahan dari Gubernur Jawa Timur.
"Sebagai bentuk dukungan yang real, maka Kota Kediri juga harus menyiapkan lahan yang harus disiapkan untuk dihibahkan. Yang kita hibahkan 3,5 hektare. Harapannya ini nanti menjadi embrio penyumbang Indeks Pembangunan Manusia yang ada di Kota Kediri. Kita siapkan sumber daya yang tangguh dan yang berdaya saing luar biasa. Saya yakin competitiveness mereka juga sangat luar biasa. Apalagi sebentar lagi konektivitasnya juga semakin jelas ada airport, ada tol dan lainnya," terang Abu.
"Menurut saya sekolah ini bisa menjadi batu pijakan saya untuk karir saya ke depan yang ingin menjadi praja IPDN. Dengan sekolah di sini saya bisa lebih menyiapkan diri untuk ke depannya," ceritanya.
Valencia menambahkan, berada jauh dan tinggal di asrama juga menjadi pengalaman yang baru yang harus dirinya jalankan selama menempuh pendidikan. "Memang pertamanya aneh, kaget karena di rumah mungkin kita kurang mandiri tapi di sini dituntut untuk lebih mandiri. Di sini harus tinggal bersama teman pasti kita harus memahami satu sama lain, itu yang secara tidak langsung jadi pembelajaran bagi saya untuk beradaptasi di lingkungan sekitar ke depannya," imbuh Valencia
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi E DPRD Provisi Jawa Timur, Wakil Bupati Kediri, Pamen Ahli Bidang Sosial Budaya Kodam V Brawijaya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Forkopimda Kota Kediri