Seperti yang disampaikan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Ia menyampaikan, banyak foto dan video yang beredar di media sosial soal erupsi Gunung Semeru. Yang merangsang warga berbondong-bondong ke lokasi terdampak erupsi.
"Ada juga masyarakat yang datang ingin melihat. Tujuannya nonton. Ini tidak sedikit. Banyak. Dokumentasi di media sosial merangsang mereka untuk datang. Lalu mengabadikan momen," kata Thoriq kepada detikcom, Senin (13/12/2021).
Pergerakan warga tersebut sangat disesalkan Thoriq. Menurutnya, lokasi erupsi Semeru bukan wisata yang baru buka. Di lokasi ada banyak korban terdampak yang harus dijaga perasaannya. Terkesan kurang elok jika banyak warga datang ke lokasi erupsi hanya untuk berfoto-foto saja.
"Kita pada posisi mengambil langkah. Sebenarnya nggak perlu langkah-langkah ekstra asal masyarakat paham dan mengerti bahwa ada banyak masyarakat terdampak yang harus dipahami soal perasaannya," imbuh Thoriq.
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12). Hingga saat itu, ada puluhan orang ditemukan meninggal. (sun/bdh)