Hal ini terlihat dalam video yang menampakkan 3 remaja putri dan warga asik berselfi ria. Mereka tertawa dan bergaya di sungai aliran lahar dari Gunung Semeru. Seakan-akan meteka senang dan menikmati kondisi alam yang sedang bahaya ini.
Aksi tidak terpuji ini, membuat jengkel dan derita bagi korban. Karena saat ini korban bencana erupsi Gunung Semeru saat ini sedang berduka. Bahkan lokasi yang berbahaya seolah-olah menjadi tempat wisata dadakan.
"Kami berharap petugas yang berjaga di lokasi untuk melakukan penertiban dan pelarangan warga, yang hanya datang untuk foto dan video kecuali wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik nya," ujar warga Dusun Renteng Kecamatan Candipuro, Sabtu (11/12/2021).
Mereka juga menyayangkan banyaknya masyarakat yang juga melakukan selfie di beberapa tempat. Diantaranya di 5 dusun yakni, Dusun Kamar Kajang, Renteng, Gondeli di Kecamatan Candipuro, dan Dusun Kajar Kuning, Dusun Curah Kobokan masuk zona merah bencana erupsi Gunung Semeru.
Hal yang sama diungkapkan oleh Rohman, warga Dusun Renteng. Dirinya mengaku apa yang dilakukan oleh wisatawan dadakan ini sangat menyakitkan. Luka derita korban erupsi masih belum sembuh.
"Kami berharap petugas melarang keras, warga yang datang hanya untuk melihat dan asik berfoto ria, masak pantas orang kesusahan malah dibuat ajang wisata" tegas Rohman.
Korban dan warga terdampak erupsi Gunung Semeru, meminta petugas melakukan penjagaan ketat di lokasi, dan melarang masuk warga luar. Selain melarang warga yang penasaran, juga menghindari aksi penjarahan barang milik korban erupsi yang ditinggal di rumahnya. (fat/fat)