Rumini ditemukan meninggal dunia sembari memeluk sang ibu. Saat erupsi, mungkin saja Rumini mampu berlari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri. Namun, Rumini tak sampai hati meninggalkan sang ibu yang sudah tak kuat menopang tubuhnya.
Rumini pun memilih menemani sang ibu, seseorang yang melahirkannya ke dunia. Hingga keduanya ditemukan telah tiada dalam kondisi berpelukan.
Dalam evakuasi pada Minggu (5/12), jenazah Rumini dan Salamah ditemukan di rumahnya di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Adik ipar Salamah, Legiman mengaku kaget bukan main. Pascaerupsi, Legiman mencari kakak ipar dan keponakannya di sekitar rumah. Legiman membersihkan bongkahan tembok yang runtuh.
Tepat di area dapur, Legiman melihat sebuah tangan. Dia langsung bergegas menggali dan membersihkan reruntuhan di area tersebut.
"Pagi kan saya cari kakak ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan," kata Legiman, Selasa (7/12/2021).
Kemudian, jenazah ibu dan anak yang ditemukan dalam keadaan berpelukan itu langsung dibawa ke rumah Legiman untuk segera dimakamkan. "Terus dibawa ke rumah untuk dimakamkan," ujarnya.
Saat ditemukan, korban tertimbun pasir vulkanik setebal kurang lebih 2 meter. Lokasi korban berada di dalam rumah yang atapnya sudah hancur.
Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati dengan menggali tumpukan pasir menggunakan sekop dan alat seadanya.
Jenazah ibu dan anak itu ditemukan dalam posisi berpelukan oleh Legiman bersama relawan Garda Pemuda (GP) Baret NasDem Jember. Relawan yang ikut dalam proses evakuasi bersama TRC BPBD Jember.
"gw tdi pagi baca beritanya terharu bgt, rumini ini klo dia lari sebenarnya bisa aja tpi dia ga tega ngeliat ibunya kudu lari2 trus jg ibunya memang udah gabisa jalan, surga untuk mereka berdua," tulis akun Twitter @chisyung.
Imam Syafii (30), suami Rumini tak bisa menyalahkan takdir sang Khalik, pun juga gejolak alam semesta. Kini, ia hanya bisa mengenang saat-saat terakhir bersama istri yang telah melahirkan seorang buah hati.
Sehari sebelum erupsi, Imam mengaku ada yang berbeda dari istrinya. Malam itu, sikap Rumini begitu hangat, romantis, dan sedikit manja. Rumini juga minta agar Imam terus memeluknya. Ia pun senang melihat perlakuan istrinya.