Rangkaian acara dimulai dengan pameran kreasi dan fashion batik dengan mendatangkan para desainer ternama.
"Kolaborasi acara ini, diharapkan dapat terus berlanjut menjadi kerjasama sinergis antara para desainer fashion dan pengelola usaha pariwisata. Sehingga menciptakan tren-tren fashion yang menjadi favorit wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara," ujar Khofifah, Sabtu (11/12/2021).
Khofifah mengatakan, spirit pemuda dalam mencintai dan membanggakan produk lokal harus diciptakan. Salah satunya dengan memakai batik khas produk Jatim.
"Sehingga mendorong mereka tumbuh menjadi generasi yang percaya diri, memiliki moral dan mental yang mumpuni dalam menghadapi persaingan global. Sehingga mampu berkompetisi sesuai dengan kompetensinya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur Sinarto mengatakan acara ini merupakan agenda tahunan. Pihaknya berharap pagelaran ini bisa membangkitkan pariwisata di Jatim.
![]() |
"Tahun ini temanya batik junjung derajat. Ada lima desainer dan 20 model," terang Sinarto.
Sinarto menyebut ada beberapa kategori penghargaan yang diserahkan Gubernur Jatim kepada daerah maupun desa yang sukses mengembangkan wisata lokal dengan kategori Sumber Daya Alam (SDA).
"Lalu yang EJTA penghargaan tourism itu tahun ini memasukkan beberapa kategori, desa wisata itu ada, potensinya alam, budaya, sama buatan. Ada masalah home stay, lalu ada restoran, kemudian juga ada foto atau film-film desa wisata karena mau mengangkat digitalisasi jadi satu pekerjaan di wilayah kreator sebagai pekerjaan digital," papar Sinarto.
Tak hanya itu, malam anugerah East Java Tourism Award ini dimeriahkan penampilan spesial dari model difabel dari Kota Surabaya dan Blitar hingga Putri Indonesia Jawa Timur 2022 dan East Java Fashion Harmony 2021.
Sinarto menyebut kegiatan ini digelar secara hybrid dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Para peserta wajib menscan aplikasi PeduliLindungi dan penonton wajid mengikuti swab antigen yang disediakan panitia.
Para desainer yang terlibat dalam event ini adalah Embran Nawawi, D. Andyana Feat Imam Mustafa (Etnura), Yan Khurin (Persana), Yeny Ries (APPMI) dan Yunita Kosasih (IFC).
Sementara Batik Junjung Drajad yang akan diperagakan berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, yaitu Tulungagung, Trenggalek, Tuban, Pamekasan dan Probolinggo. (hil/fat)