Kisah Wagiman Alami 2 Kali Erupsi Semeru, Tahun Ini Dianggap Paling Menakutkan

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 11 Des 2021 12:28 WIB
Pengungsi Semeru pulang ke rumah anaknya di Blitar (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

Wagiman harus mendobrak pintu rumah selama Semeru memuntahkan kerikil saat erupsi terjadi. Hanya dalam hitungan detik, atap rumahnya runtuh dan dia pun lari sekuat tenaga menuju musala terdekat.

Wagiman adalah warga Dusun Curah Kobokan RT 15 RW 6 Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo. Sabtu (4/12) siang, Wagiman pulang makan siang, usai menambang pasir di sungai aliran lahar Semeru. Setelah makan, dia mengajak bermain sang cucu yang baru beranjak jalan. Tak sedikitpun terbersit di angan-angan, akan menghadapi bencana yang membuatnya begitu takut untuk pulang ke kampung halamannya.

Menurut pria 65 tahun ini, kondisi saat itu hujan sangat deras, meski hanya sebentar. Udara sejuk terasa mengalir, hingga kantukpun hinggap. Di dipan ruang depan, Wagiman mengatupkan mata. Seperti mimpi, dia dibangunkan teriakan istrinya, Buniah, yang mengatakan Semeru meletus.

Baca juga: Sepekan Erupsi Gunung Semeru, Korban Meninggal 45 dan 9 Orang Hilang

"Seperti mimpi. Beneran apa tidak ini, wong ndak ada tanda-tanda sebelumnya. Belum genap nyawa saya terkumpul, bunyi kerikil berjatuhan di atap rumah makin banter. Pintu rumah saya ndak bisa dibuka karena sudah tertutup debu. Tapi di luar orang pada teriak...lari keluar, lari keluar! Rumah bisa ambruk!," tuturnya kepada detikcom di lokasi pengungsian di Blitar, Sabtu (11/12/2021).

Dengan sekuat tenaga, Wagiman mendobrak pintu rumahnya. Lalu dia gendong ibunya yang sudah sepuh dan mengajak istrinya menggendong cucu mereka lari sekuat tenaga. Semua warga berlarian, disuruh ke masjid di kampung itu. Suasana sangat mencekam dan semua gelap gulita, karena guguran awan hitam menutup celah cahaya matahari.

"Begitu semua sudah keluar rumah, baru lari beberapa langkah saya dengar suara keras di belakang. Bruaak! Ternyata atap rumah saya amblek (Roboh), tinggal dindingnya saja yang tersisa. Sambil nangis, saya gendong ibu dan istri saya gendong cucu. Kami terus lari ke arah utara pokoknya. Tapi semua disuruh lari ke masjid," kenangnya sambil berkaca-kaca.

Simak Video 'Perbandingan Gunung Semeru dari Citra Satelit Sebelum dan Sesudah Erupsi':






(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork