Gus Ipul Buka Suara Soal Klaim Dukungan Said Aqil yang Berbeda dengan Foto

Gus Ipul Buka Suara Soal Klaim Dukungan Said Aqil yang Berbeda dengan Foto

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 09 Des 2021 15:18 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) petahana, Said Aqil Siraj mengumumkan kesediaannya untuk maju sebagai calon Ketum PBNU periode 2021-2026 di Muktamar ke-34 NU, Lampung.
Kiai Saiq Aqil bersama pendukungnya (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Surabaya -

Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul buka suara soal pemberitaan di berbagai media yang menyebut deklarasi KH Said Aqil Siradj (Kiai SAS) diklaim didukung beberapa wilayah. Gus Ipul menilai dalam beberapa foto yang beredar, hanya sedikit PWNU yang hadir.

Gus Ipul mengaku itu bukan Ketua PWNU tapi hanya wakil ketua atau Wakil Sekretaris PWNU. Dia menyoroti perbedaan dukungan ke KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang terlihat sangat nyata dan banyak. Di mana saat Konferensi Besar di PBNU pada Selasa (7/12) malam, Gus Yahya didampingi lebih dari 80 persen Ketua dan Rois Syuriah PWNU se-Indonesia.

Terkait hal ini, Gus Ipul mengatakan klaim bisa dilakukan siapapun. Tapi peserta Muktamar nanti yang akan menentukan di arena Muktamar.

"Mengklaim itu boleh tapi menghitungnya harus cermat," kata Gus Ipul, Kamis (9/12/2021).

Gus Ipul juga menilai deklarasi pencalonan diri kembali KH Said Aqil Siradj merupakan hal yang biasa. Dengan deklarasi ini, akan ada dua calon kuat yang akan maju yakni Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj.

"Setiap kader NU yang punya kemampuan dan pendukung, punya hak yang sama untuk mencalonkan Ketua Umum PBNU. Silakan nanti muktamirin (Peserta muktamar NU) yang akan memilih," tambah Gus Ipul.

Simak video 'Banyak Permintaan, Said Aqil Akan Maju Lagi di Pemillihan Ketum PBNU':

[Gambas:Video 20detik]



Di Muktamar NU nanti, Ketua Umum akan dipilih secara langsung oleh Muktamirin. Sedangkan Rais Aam akan dipilih melalui mekanisme Ahwa atau ahlul halli wal aqdi, yaitu pemilihan secara tertutup yang dilakukan 9 kiai sepuh NU.

Ketua umum di PBNU adalah pelaksana sedangkan Rais Aam adalah pengendalinya.

"Kita ingin muktamar adem. Tapi biasa di NU itu ada gegeran (Beda pendapat) tapi akhirnya ger-geran (Guyonan). Saat ini ada yang menginginkan ketua umum bertahan atau status quo dan menginginkan regenerasi," ujar mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode ini.

Gus Ipul yang merupakan keponakan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menilai, Kiai SAS sudah dua periode dan sudah cukup waktu untuk berbuat bagi NU.

"Saya sendiri menginginkan regenerasi dan Gus Yahya sangat layak meneruskan kepemimpinan di PBNU," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.