Seperti yang dilakukan oleh Khusnul Shoifa, warga Desa Sumber Wuluh. Ia bersama suaminya terlihat membersihkan pekarangan rumahnya. Dengan menggunakan sapu lidi dan air, keduanya telaten membersihkan abu vulkanik yang memenuhi lantai rumah.
"Iya hari ini mulai bersih-bersih rumah. Setelah erupsi kemarin mengungsi di rumah saudara yang berada di Kecamatan Pasirian," kata Khusnul kepada detikcom, Selasa (7/12/02/2021).
![]() |
Khusnul mengaku rumahnya ditinggali enam orang. Pada saat kejadian, langsung mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di Pasirian. Saat kembali ke rumahnya, Khusnul melihat debu vulkanik rumahnya sangat tebal.
"Dua rumah yang dibersihkan, debunya sangat tebal. Kayak rumah nggak dihuni lagi," ungkap Khusnul.
Setelah membersihkan rumahnya, Khusnul mengaku akan kembali ke rumah saudaranya untuk mengungsi. Sampai status Gunung Semeru benar-benar aman.
"Ya setelah membersihkan rumah langsung kembali lagi nggak tahu sampai kapan," ujar Khusnul.
Menurut Khusnul, debu vulkanik tahun ini, lebih tebal dari kejadian sebelum-belumnya.
"Dibandingkan tahun sebelumnya, sangat tebal sekarang. Yang erupsi sebelumnya nggak segini," tandas Khusnul.
Hal yang sama juga dilakukan Rofii warga Dusun Kebondeli, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro. Ia juga mulai bersih-bersih rumah setelah beberapa hari mengungsi ke rumah saudaranya.
"Hari ini pulang, kemarin sejak Sabtu, mengungsi di rumah saudara di Candipuro. Ini debunya lumayan tebal. Saya mau bersihkan dulu, setelah itu kembali lagi ke pengungsian di rumah saudara," kata Rofii. (iwd/iwd)