"Penyatuan Nusantara tafsirnya dilakukan Gajah Mada dengan tiga cara. Pertama agresi militer, kedua diplomasi, ketiga melalui ikatan perkawinan," kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho kepada detikcom, Selasa (7/12/2021).
Wicaksono menjelaskan, serangan militer antara lain digunakan Gajah Mada untuk menaklukkan Bali dan Sumatera. Namun, sebagian wilayah dua pulau tersebut menjadi kekuasaan Majapahit karena ikatan perkawinan.
"Kalau Sumatera selain perkawinan juga ada agresi militer. Catatan Tom Pires Sumatera dikuasai Jawa abad 16 masehi Karena di Malaka sangat strategis sampai abad 19. Sehingga masa Majapahit terjadi invasi besar-besaran ke Sumatera," terangnya.
Strategi ikatan perkawinan, lanjut Wicaksono juga dilakukan Gajah Mada untuk menaklukkan sebagian wilayah Bali dan Lombok "Misalnya Bali ada pangeran-pangeran Jawa ke Bali, juga Lombok," cetusnya.
Lain halnya dengan wilayah Sulawesi dan Maluku. Menurut Wicaksono, kala itu Majapahit menguasai pelabuhan-pelabuhan untuk memperkuat jalur perdagangan.
"Kalau Makasar, Maluku lebih menguasai bandar. Catatan Tom Pires saat Majapahit surut kekuasaannya, orang-orang Jawa menguasai perdagangan rempah sampai ke timur pada abad 16-17," tandasnya.
Gajah Mada dinobatkan menjadi Patih Majapahit oleh Tribhuwana Tunggadewi tahun 1331 masehi. Pada momen itu pula Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa di hadapan ratu dan para menteri. Ia bertekad menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Dalam bukunya berjudul Gajah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara, sejarawan sekaligus Menteri Penerangan era Presiden Soekarno, Mohammad Yamin menjelaskan saat Gajah Mada diangkat menjadi patih, wilayah kekuasaan Majapahit hanya mencakup Jatim dan Jateng.
Setelah Gajah Mada menyatukan Nusantara, wilayah kekuasaan Majapahit berkembang sangat luas. Meliputi seluruh Jawa (Jawa, Madura dan Kangean), seluruh Pulau Sumatera, seluruh Pulau Kalimantan, seluruh Semenanjung Melayu atau Malaka, seluruh Nusatenggara dan Bali, seluruh Sulawesi, seluruh Maluku dan seluruh Papua.
Simak juga 'Rencana Sandiaga Uno Kembangkan Desa Wisata Kampung Majapahit':
(iwd/iwd)