Di mata sejumlah tetangga dekatnya, Novia Widyasari Rahayu (23) adalah gadis yang ramah, tapi jarang bergaul. Mereka tak menyangka mahasiswi Universitas Brawijaya itu nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.
Novia dari keluarga yang tergolong mapan. Ayah dan ibunya, Erik Sadewo dan Fauzun Safaroh (44) sama-sama PNS di Pemkot Mojokerto. Namun, Erik meninggal dunia sekitar 4 bulan yang lalu.
Sepeninggal ayahnya, Novia serumah dengan ibu dan 2 adik perempuannya di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Namun, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya itu jarang pulang karena kos di Malang.
"Pulangnya kuliah tidak tentu, saya tidak ingat sebulan sekali atau dua bulan sekali," kata TIN, tetangga depan rumah Novia saat berbincang dengan detikcom, Senin (6/12/2021).
TIN menjelaskan Novia hampir tidak pernah bergaul dengan tetangganya saat pulang dari Malang. Meski begitu, ia menilai gadis berusia 23 tahun itu sebagai sosok yang ramah.
"Kadang kalau Novia beli makan, beli pulsa menyapa saya, tapi tidak pernah ngobrol sama saya atau tetangga lainnya," terangnya.
Oleh sebab itu, TIN tidak menyangka gadis yang terkenal ramah dan cenderung tertutup itu nekat bunuh diri. "Saya tidak menyangka, tahu-tahu ada kabar meninggal saya kaget. Saya kira meninggal di rumah karena sakit, ternyata meninggal di makam ayahnya," ujarnya.
Hal senada dikatakan Tanto (46), tetangga sebelah barat rumah Novia. Ia mengaku belum pernah ngobrol dengan Novia maupun keluarganya meski tinggal di RT yang sama selama 12 tahun terakhir. Namun menurutnya, Novia sosok gadis yang ramah.
"Pas dia lewat kadang menyapa saja, tidak pernah ngobrol, selama ini hanya dua kali tegur sapa dengan saya," ungkapnya.
Di mata tetangga dekat, keluarga Novia juga mempunyai sifat yang baik. Seperti yang dikatakan ER (68). Rumahnya persis di sebelah timur kediaman keluarga Novia.
Simak juga video 'Permintaan Maaf Ayah Bripda Randy untuk Mahasiswi NW':
(iwd/iwd)