Hampir separuh bangunan rumah warga terendam abu vulkanik. Dan membuat pemilik rumah harus menempati posko pengungsian yang ada.
Pantauan di lokasi, tampak warga masih berusaha mengamankan harta bendanya. Seperti surat-surat, perabotan dan barang-barang lainnya. Salah satu warga, Ponirin mengaku sedih erupsi Gunung Semeru membuat dirinya kehilangan rumahnya.
"Harta benda kami habis. Hewan peliharaan kami mati semua," ungkapnya ditemui di lokasi, Minggu (5/12/2021).
Beruntung, warga di kawasan tersebut selamat semua, karena seluruh warga berhasil mengevakuasi diri ke tempat aman.
"Alhamdulillah, kami berhasil melarikan diri, meskipun saat terjadi letusan kami larinya tidak terarah. Yang penting menjauhi lokasi letusan gunung," tuturnya.
Sementara warga lain yaitu, Legiyem menyebut jumlah rumah yang tertimbun abu vulkanik ini sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) lebih.
"Ya, kalau 100 rumah lebih ada rumah yang tertimbun," ujarnya terpisah.
Ditanya terkait bantuan, perempuan berusia 42 tahun itu mengaku belum mendapatkan bantuan apapun.
Dirinya mengaku, dalam kondisi saat ini kepedulian beberapa pihak sangat dibutuhkan, seperti makanan, selimut, dan pakaian.
"Semoga kami segera mendapat bantuan. Kasihan warga sekitar yang terdampak musibah ini," harapnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung yang berada di Lumajang dan Malang ini mengeluarkan awan panas guguran (APG).
Gunung Semeru di Lumajang, erupsi pada Sabtu (4/12) pukul 15.00 WIB. Warga sekitar Gunung Semeru berlarian panik berusaha menghindari gumpalan awan. Permukiman terdampak gelap gulita karena listrik mati.
Simak Video 'Kepanikan Warga Dengar Awan Panas Susulan Gunung Semeru':
(iwd/iwd)