Toren merupakan bangunan peninggalan masa kolonial yang masih ada sampai saat ini. Tak banyak yang tahu, Toren yang menjulang tinggi ini sudah berdiri sejak tahun 1924.
Meski tak lagi difungsikan sebagai menara air, bangunan ini masih tegak berdiri mengiringi kemajuan dan pembangunan Lamongan.
"Bangunan Toren ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1924, seperti tertera di pintu bangunan yang juga mencantumkan tahun ini," kata pemerhati sejarah Lamongan, M Navis saat berbincang dengan detikcom, Jumat (3/12/2021).
Bangunan yang menjadi salah satu penanda Lamongan ini dibangun saat jabatan Bupati Lamongan diemban Raden Tumenggung Joyodinegoro. Secara umum, Toren dibagi menjadi 3 bagian yakni bagian kaki, badan dan kepala dengan tinggi 13 meter.
"Bagian kaki berbentuk lingkaran dan bagian badannya berbentuk oktagonal atau segi delapan dan keliling oktagonal seluas 12 meter," paparnya.
Navis mengisahkan, pada tahun 1924 dilakukan penataan kembali beberapa kawedanan di Lamongan. Lalu pada tahun yang sama, di Lamongan didirikan perusahaan air minum Karisidenan Lamongan dengan airnya dialirkan dari sumber air jernih di Mantup.
Pendirian perusahaan air minum ini, menurut Navis, didasari pertimbangan akan kebutuhan air bersih area Lamongan perkotaan baru.
(fat/fat)