1. Kota Surabaya: Rp. 4.375.479,19
Naik sebesar Rp. 75.000,- atau naik 1,74% dari UMK 2021. Jika menggunakan formula PP 36/2021, maka kenaikannya hanya sebesar Rp. 6.466,55
2. Kabupaten Gresik: Rp. 4.372.030,51
Naik sebesar Rp. 75.000,- atau naik 1,75% dari UMK 2021. Jika menggunakan formula PP 36/2021, maka tidak ada kenaikan UMK
3. Kabupaten Sidoarjo: Rp. 4.368.581,85
Naik sebesar Rp. 75.000,- atau naik 1,75% dari UMK 2021. Jika menggunakan formula PP 36/2021, maka tidak ada kenaikan UMK
4. Kabupaten Pasuruan: Rp. 4.365.133,19
Naik sebesar Rp. 75.000,- atau naik 1,75% dari UMK 2021. Jika menggunakan formula PP 36/2021, maka tidak ada kenaikan UMK
5. Kabupaten Mojokerto: Rp. 4.354.787,17
Naik sebesar Rp. 75.000,- atau naik 1,75% dari UMK 2021. Jika menggunakan formula PP 36/2021, maka tidak ada kenaikan UMK
"Kami cukup mengapresiasi Gubernur Jawa Timur yang telah memberikan kebijakan khusus untuk daerah Ring-1 keluar dari formulasi PP 36/2021 dan mengabaikan surat edaran Menteri Ketenagakerjaan yang mewajibkan penetapan UMK 2022 menggunakan formulasi PP 36/2021," pungkasnya.
Selain daerah Ring-1 penetapan UMK tahun 2022, terdapat 5 kabupaten yang tidak mengalami kenaikan yakni:
1. Kabupaten Malang: Rp. 3.068.275,36
2. Kabupaten Jombang: Rp. 2.654.095,88
3. Kabupaten Probolinggo: Rp. 2.553.265,95
4. Kabupaten Jember: Rp. 2.355.662,91
5. Kabupaten Pacitan: Rp. 1.961.154,77
(fat/fat)