Sigit menjelaskan semua pihak dilibatkan dalam program baru tersebut. Pasalnya mewujudkan revitalisasi sungai tidak bisa dilakukan sendiri oleh dinasnya. Dibutuhkan dukungan semua pihak, terutama masyarakat. Peran camat beserta ketua PKK Kecamatan yang tidak lain adalah istri camat sangat dibutuhkan demi suksesnya program tersebut.
"Bapak camat dan ibu ketua tim penggerak PKK kecamatan diharapkan dapat mendorong desanya agar mengikuti program ini karena terus terang revitalisasi sungai tidak bisa dilakukan dinas PU saja tetapi perlu didukung oleh kecamatan dan desa sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari sungai yang sudah direvitalisasi," kata Sigit.
Sementara itu Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Sa'adah Muhdlor menilai sungai memiliki potensi nilai ekonomi. Sungai-sungai yang ada di Sidoarjo dapat dijadikan jujugan wisata, tentu setelah direvitalisasi. Selain itu, masyarakat harus dapat merawat dan menjaga kebersihannya.
Istri Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor itu akan mencoba menggerakkan masyarat agar memiliki kepedulian memlnjaga sungainya. Caranya dengan menggelar lomba kebersihan sungai melalui program Sidoresik.
"Harus ada semacam kompetisi untuk menjadi trigger bagi warga untuk mau menjaga sungainya bersama," kata Saadah.
Sa'adah yakin melalui lomba akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Untuk itu kader PKK tingkat kecamatan dan desa akan digerakkannya. Dirinya optimis program tersebut dapat tersampaikan dengan baik lewat semangat ibu-ibu kader PKK.
"Kader PKK itu sungguh hebat, ada di desa-desa, kader PKK saya anggap adalah penggerak SDM ditingkat desa, dengan semangat ibu-ibu kader PKK, segala program bisa berjalan," tandas Muhdlor.
(iwd/iwd)