Ia mengatakan, betonisasi harus dilakukan untuk menanggulangi permasalahan jalan rusak. Sebab, Sidoarjo merupakan daerah delta yang diapit banyak sungai. Selain itu, potensi air laut pasang atau banjir rob yang rutin terjadi saat masuk musim penghujan menyebabkan jalan aspal banyak yang rusak dan berlubang.
"Setiap tahun anggaran yang dikeluarkan pemkab Sidoarjo untuk perbaikan jalan cukup tinggi, karenanya betonisasi jadi solusi untuk masalah ini. Tahun 2021 ada 25 ruas jalan yang kita beton, dan tahun depan (2022) betonisasi akan lebih masif lagi. Kita upayakan lebih banyak lagi ruas jalan yang dibeton," ujar Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Sidoarjo saat mendatangi lokasi proyek betonisasi di Desa Sugihwaras Kecamatan Candi, Minggu (28/11/2021).
Dia menambahkan, rusaknya jalan aspal mengakibatkan terhambatnya mobilitas masyarakat. Jalan rusak juga jadi salah satu penyebab potensi pengendara terjatuh, terutama kendaraan roda dua.
Selain itu meluapnya air sungai dan jalan yang tidak dilengkapi drainase juga jadi penyebab rusaknya aspal. Oleh sebab itu bupati alumni Fisip Unair menginstruksikan Dinas PU BM SDA agar setiap membuat perencanaan proyek jalan betonisasi harus dilengkapi drainase.
"Setiap tahun selalu ada perbaikan jalan aspal yang rusak. Penyebabnya karena terkena genangan air. Ini yang menyebabkan anggaran pemeliharaan jalan sangat besar di Sidoarjo. Perlahan tapi pasti kita akan potong itu, dan secara bertahap kita akan perbaiki jalan-jalan di Sidoarjo agar lagi dengan perbaikan yang berbeda, yang sebelumnya aspal berganti menjadi menjadi beton," katanya.
"Terutama jalan di daerah yang sering terjadi genangan air akan dipercepat perbaikan jalan beton. Bukan untuk apa-apa dan untuk siapa tapi semua untuk warga Sidoarjo agar mendapatkan pelayanan fasilitas transportasi dengan jalan yang memadai," pungkasnya.
(fat/fat)