Program Frozen Embryo Transfer Bayi Tabung Bisa Disimpan-Bertahan Puluhan Tahun

Program Frozen Embryo Transfer Bayi Tabung Bisa Disimpan-Bertahan Puluhan Tahun

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 29 Nov 2021 12:41 WIB
dr Benediktus Arifin MPH SpOG (K) FICS
dr Benediktus Arifin MPH SpOG (K) FICS (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Pasutri asal Sumenep, Madura, Aisyah Fiyanti dan Rifki sempat viral usai melahirkan bayi 'kembar' selisih 6 tahun. Bayi perempuan ini lahir melalui proses frozen embryo transfer (FET) saat melakukan program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Rupanya, frozen embrio bisa bertahan hingga puluhan tahun. Dokter spesialis kandungan dr Benediktus Arifin MPH SpOG (K) FICS yang menangani pasutri tersebut menjelaskan, frozen embrio bisa bertahan lama.

Namun, dr Ben sapaan akrabnya mengakui di tempat praktiknya Morula IVF Surabaya, baru pertama kali menangani persalinan dengan embrio yang sudah disimpan 6 tahun.

"Ketika kualitas bagus dan punya teknologi bagus untuk menyimpannya, akan bertahan lama. Batasannya belum ada, kebetulan di Morula Surabaya nyimpen 6 tahun dan kondisinya masih bagus," kata dr Ben saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).

Frozen embrio sebenarnya bisa bertahan hingga hampir 30 tahun. Namun, hal itu baru ditemukan di luar negeri, tepatnya di Amerika Serikat (AS). Sedangkan Morula IVF Surabaya sendiri, paling lama baru 6 tahun.

"Kalau berapa lama, di Amerika itu sampai 27-28 tahun. Tapi itu embrio donor, bukan embrio milik pasangan suami istri itu sendiri. Penting untuk mengetahui bahwa kita menggunakan teknologi frozen itu dengan cara apa dan ketika diencerkan apakah dia juga menggunakan teknologi yang bagus," jelasnya.

Dokter yang beberapa kali viral karena berhasil membantu pejuang dua garis biru ini mengatakan, pembuatan embrio pasutri asal Sumenep itu sejak 2015. Embrio juga telah ditanam dua kali, yakni tahun 2016 dan 2021. Keduanya pun berhasil.

"Kemarin itu pembuatan di 2015, ditanamnya 2 kali di tahun 2016 dan 2021. Sebenarnya ini tergantung teknologi bagaimana kita menyimpan, dan kualitas embrio secara genetik. Ini di Morula IVF Surabaya kita mampu menyimpan lama," ujarnya.

Ben menyampaikan, jika IVF bisa melakukan fast transfer setelah sel sperma bertemu di embrio. Ada yang rahim sudah siap atau ada kepentingan lain, maka akan dilakukan freezing atau disimpan.

"Sambil nyimpan juga menyiapkan rahimnya, tidak selalu rahim itu tiba-tiba siap. Embrio ini 70%, 30% rahimnya. Teknologi ketika melakukan freezing, melakukan embrio, mempertemukan sperma dan sel telur, itu kan dapurnya masing-masing klinik bayi tabung. Kalau kita punya teknologi IMSI memperbesar sperm yang biasanya kita lihat kecil, ini kita perbesar 6.000 kali. kita juga punya time lab, dan lainnya, semua ini tidak perlu lagi jauh-jauh keluar negeri. Di Surabaya ada, Jakarta ada. Disini terbukti banyak yang berhasil," urainya.

Selain itu, Ben menyebut di Morula Surabaya banyak pasutri yang menyimpan embrio hingga bertahun-tahun. Namun yang terlama memang baru 6 tahun. Tetapi banyak yang sudah menyimpan 4 hingga 5 tahun.

"Banyak. Jadi penyimpanan embrio di tempat kami, yang paling lama dan terlama selama ini ya yang kemarin 6 tahun, terlama. Tapi dia masih punya embrio lagi, kalau misalnya nanti Bu Aisyah mau nanam lagi bisa, karena masih punya 3 embrio, masih bisa tanam lagi. Ada yang bertahun-tahun juga, 5 tahun, 4 tahun. Lumayan banyak. Tapi kan nggak semua pasangan setelah mendapat embrio 2 atau 3 tahun tanam lagi. Tergantung usia juga," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.