"Para pengusaha punya peran penting pada masa recovery ekonomi pasca pandemi. Saya berharap pemerintah menggandeng pengusaha, terutama pelaku UMKM, dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas. Baik itu akses pada perbankan maupun insentif," kata Sadad dalam keterangannya, Minggu (28/11/2021).
Sadad mengungkapkan, perlu adanya sinergitas yang lebih baik antara pengusaha dengan pemerintah agar proses kebangkitan ekonomi bisa berjalan efektif.
"Perlu juga menghubungkan balai latihan kerja (BLK), baik yang berada di bawah naungan provinsi atau kabupaten dan kota. BLK milik pemerintah harus lebih diberdayakan dengan meningkatkan secara signifikan pelatihan-pelatihan kerja. Jika perlu dilipatgandakan volumenya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jatim ini, jika ruang-ruang pelatihan kerja milik pemerintah bisa dioptimalkan dengan baik, maka bisa memangkas pengeluaran perusahaan terkait pembinaan dan peningkatan skill tenaga kerjanya.
"Pada masa seperti ini tentu sangat meringankan beban perusahaan. Karena, tentu saja recovery ekonomi ini dimulai pada sisi pengusahanya. Saya optimis sinergi yang efektif antara pemerintah dan pengusaha akan mempercepat pemulihan ekonomi di Jatim," terangnya.
"BI memprediksi ekonomi Jatim di tahun 2022 akan tumbuh 5,0 hingga 5,8 persen. Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga telah menyampaikan optimismenya. Tentu saja optimisme tidak cukup, harus disertai dengan langkah-langkah konkret," sambungnya.
Sadad juga mengapresiasi forum yang digagas oleh HPN tersebut. "Sudah sewajarnya pemerintah berterimakasih kepada para pengusaha yang tergabung dalam wadah HPN ini," tandasnya.
Hadir juga dalam diskusi yang berlangsung 2 jam, Hikmah Bafaqih anggota DPRD Jatim, Sekda Kabupaten Malang Wahyu Hidayat dan M. Sailendra Kepala DKPP Kota Malang.
(fat/fat)