Pantauan detikcom di Jalan Tunjungan sejak pukul 20.00 WIB, warga Surabaya antusias mendatangi lokasi tersebut. Di sisi trotoar baik sebelah kanan dan kiri dipadati oleh warga.
Tampak di antara mereka satu keluarga berjalan-jalan, bahkan menggelar tikar untuk duduk di sekitar Jalan Tunjungan. Banyak juga muda-mudi yang berwisata di Tunjungan.
![]() |
Ada juga beberapa pedagang asongan yang berjualan di sekitaran trotoar. Tampak juga beberapa petugas kepolisian yang mengatur lalu lintas.
Namun banyak wisatawan yang mengabaikan physical distancing. Selain itu, ada banyak wisatawan yang juga abai terhadap protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker.
Salah satu warga Sefry Ilhamsyah mengatakan dirinya bersama istri dan anak ingin mencoba suasana baru berjalan-jalan di kawasan wisata Tunjungan.
"Ya karena ini baru ya, taman-taman kan juga belum dibuka, jadi kita jalan-jalan di sini. Cuma sayangnya, harusnya jalannya ditutup untuk akses kendaraan, agar bisa dimanfaatkan wisatawan ke sini," kata Sefry kepada detikcom.
Wisatawan lain, Nur Aini mengaku, ingin nongkrong di kafe di sekitar Jalan Tunjungan. Menurutnya, kawasan wisata Tunjungan sangat mirip dengan Braga, Bandung.
"Saya sih nyangkruk aja di kafe depan Hotel Majapahit, suasananya gini sekarang kayak di Bandung, kanan-kiri trotoar banyak digunakan wisatawan buat jalan-jalan," terangnya.
Antusias warga Surabaya yang tinggi hingga memadati kawasan Tunjungan, menyebabkan ruas jalanan tersebut macet. Kemacetan akibat wisata Tunjungan merembet hingga Jalan Genteng Kali, Jalan Praban, dan Jalan Gemblongan. (iwd/iwd)