Ini Alasan Korban Pencurian di Banyuwangi Maafkan dan Beri Sembako ke Pelaku

Ini Alasan Korban Pencurian di Banyuwangi Maafkan dan Beri Sembako ke Pelaku

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 26 Nov 2021 14:56 WIB
korban memaafkan pelaku pencurian
Saat AS menandatangani surat pernyataan tak mengulangi perbuatannya lagi (Foto: Dok. Polsek Srono)
Banyuwangi -

Seorang pencuri di Banyuwangi tidak jadi masuk penjara. Korban mencabut laporan dan memaafkan si pelaku.

Bahkan korban memberi pelaku sembako. Apa alasan korban memaafkan dan memberi korban sembako? Padahal ia mengalami kerugian akibat pencurian tersebut.

Pelaku adalah AS, warga Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. AS mencuri kompresor pendingin ruangan dan besi tua milik Bambang Suhermanto, warga Desa Rejoagung, Srono, Banyuwangi.

Kasus itu akhirnya dimediasi di Balaidesa Wonosobo, Kecamatan Srono. Hasil mediasi berakhir damai. Bambang memaafkan AS. Mereka saling menangis haru di tengah permintaan maaf tersebut.

Bambang Suhermanto mengaku sengaja memberikan sembako kepada AS dan keluarganya, karena rasa iba terhadap kondisi ekonomi mereka. Apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, masyarakat merasakan susahnya mencari uang.

AS sendiri tidak bekerja dan masih menganggur. Padahal ia mempunyai anak istri dan juga keluarga besar yang harus ia hidupi.

"Dengan melihat kondisi ekonomi pelaku, situasi pandemi yang serba susah atau sulit, serta lebih menyadarkan pelaku dengan hati nurani," ujar Bambang kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

Terlebih, kata Bambang, pelaku sudah mengaku jera dan tidak akan melakukan perbuatannya lagi.

"Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan perkara pencurian ini," tegas Bambang.

Bambang memberikan apresiasi kepada AS yang berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dengan memberikan paket sembako. Sembako tersebut berupa beras, minyak goreng, dan telur.

"Hanya tali asih saja. Semoga ini berkenan dan bermanfaat bagi keluarga saudara saya ini," tambah Bambang.

Bambang juga mengapresiasi kinerja Polsek Srono yang telah mengungkap kasus ini. Dengan sigap, pelaku bisa diungkap dan melakukan mediasi hingga kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya sangat mengapresiasi kinerja hebat Kepolisian khusunya Sektor Srono Polresta Banyuwangi," pungkasnya.

Sementara itu, AS mengucapkan terima kasih atas dicabutnya berkas laporan pencurian yang dilakukannya. Dirinya tak menyangka jika dirinya mendapatkan paket sembako dari korban aksi pencurian yang dilakukannya.

"Jujur saya kapok, saya malu sama Pak Bambang, malu besarnya hati Pak Bambang, sampai bantu keluarga saya. Saya malu. Saya orang paling jahat, jujur saya malu ketemu orang baik seperti itu, malah saya ingin niru hatinya Pak Bambang," ujarnya.

Dirinya mengaku melakukan pencurian karena terdesak kebutuhan ekonomi. Sehingga, mau tidak mau dirinya terpaksa melakukan aksi pencurian.

"Karena tak punya uang pak. Saya harus menghidupi keluarga dari saya sendiri dan orang tua," tambahnya.

Tak lupa, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Bambang yang telah peduli dengan dirinya dan keluarganya atas sembako yang diberikan. Selain itu, meski sudah dirugikan masih membuka pintu maaf padanya dan keluarga.

"Terima kasih pak. Mohon maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan saya," pungkas AS.

Halaman 3 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.