Penampilan tarian beda daerah dengan nama yang sama ini terjadi saat Banyuwangi menerima kunjungan study tiru muhibah seni budaya dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu malam (24/11/2021).
Dalam kunjungannya, Kota Mataram membawa sanggar tari untuk perform di aktualisasi seni di Mandar Fish Market Banyuwangi.
Suasana Mandar Fish Market terasa menjadi lebih berwarna dengan kehadiran tim sanggar seni dari Kota Mataram yang menampilkan beberapa tarian seperti Tari Kembang Setanggi, Jagelan dan salah satu nama tariannya sama dengan Banyuwangi yakni tari Gandrung.
Tari Gandrung Banyuwangi tidak lepas dari Kerajaan Blambangan beberapa abad silam. Kata 'gandrung' sendiri konon digunakan sebagai perwujudan rasa kagum dan terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri, yakni Dewi Padi pembawa kesejahteraan masyarakat. Bahkan tarian ini awalnya memang diadakan sebagai perwujudan rasa syukur pasca dilakukannya panen.
Sedangkan Tari Gandrung Lombok merupakan tarian rakyat dari Suku Sasak di Pulau Lombok. Tari Gandrung Lombok dilakukan penari wanita dan ada sesi pengibing, dimana penari Gandrung memberikan kipas kepada penonton untuk menari bareng.
Dikutip dari buku Pesona Pulau Lombok (2019) karya Hetti Murdiasih, Gandrung Lombok merupakan tarian yang sudah lama berkembang dan dikenal masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok dan sudah dikenal sejak zaman Raja Airlangga di Jawa Timur.
Desak Made Parwati dari Sanggar Tari Saraswati yakni penari Gandrung Lombok mengaku ingin belajar tari Gandrung Banyuwangi.
(fat/fat)