Israel Ingin Kuasai Kota Gaza, China Ingatkan Hal Ini!

Israel Ingin Kuasai Kota Gaza, China Ingatkan Hal Ini!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 08 Agu 2025 17:17 WIB
ISRAEL-GAZA BORDER, ISRAEL - JANUARY 17:  Israeli military vehicles head towards Gaza on January 17, 2009 along the Gaza-Israeli border in Israel. While fighting continues between Hamas and Israeli soldiers, Israels security cabinet is expected to meet tonight to declare a cease-fire in Gaza.  (Photo by Spencer Platt/Getty Images)
Pasukan Israel di Gaza (Foto: Gettyimages- Spencer Platt)
Jakarta -

Pemerintah China menyatakan "kekhawatiran serius" atas rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza. China pun mendesak Israel untuk "segera menghentikan tindakan berbahayanya".

"Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

"Cara yang tepat untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera adalah gencatan senjata segera," imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Resolusi penuh untuk konflik Gaza bergantung pada gencatan senjata; hanya dengan demikian jalan menuju de-eskalasi dapat dibuka dan keamanan regional terjamin," kata juru bicara tersebut.

ADVERTISEMENT

Disebutkan bahwa Beijing "bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri pertempuran di Gaza sesegera mungkin".

Sebelumnya, dalam pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, disebutkan bahwa kabinet keamanan Israel menyetujui rencana yang diusulkan oleh Netanyahu agar militer "mengambil alih kendali" Kota Gaza.

Berdasarkan rencana untuk "mengalahkan" Hamas di Jalur Gaza, pasukan Israel "akan bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran", demikian pernyataan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8/2025).

Kabinet keamanan Israel -- dengan suara mayoritas -- mengadopsi lima prinsip untuk mengakhiri perang: perlucutan senjata Hamas; pengembalian semua sandera, baik yang hidup maupun yang meninggal; demiliterisasi Jalur Gaza; kontrol keamanan Israel di Jalur Gaza; pembentukan pemerintahan sipil alternatif yang bukan Hamas maupun Otoritas Palestina.

"Mayoritas menteri kabinet keamanan meyakini bahwa rencana alternatif yang telah diajukan kepada kabinet keamanan tidak akan mencapai kekalahan Hamas maupun pemulangan para sandera," kata kantor Netanyahu tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnya, saat menggelar rapat kabinet keamanannya pada hari Kamis (7/8) waktu setempat, Netanyahu mengatakan Israel berencana untuk mengambil kendali penuh atas Gaza, tetapi tidak berniat untuk memerintahnya.

"Kami bermaksud demikian," kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan Bill Hemmer dari Fox News Channel, ketika ditanya apakah Israel akan mengambil alih seluruh wilayah pesisir tersebut, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (8/8/2025).

"Kami tidak ingin mempertahankannya, kami ingin memiliki perimeter keamanan, kami tidak ingin memerintahnya, kami tidak ingin berada di sana sebagai badan pemerintahan," imbuh Netanyahu.

Dia mengatakan Israel ingin menyerahkan wilayah tersebut kepada pasukan Arab yang akan memerintahnya. Namun, ia tidak merinci pengaturan tata kelola atau negara-negara Arab mana yang terlibat

Simak Video 'Netanyahu: Kabinet Israel Setujui Pencaplokan Gaza!':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads