Sempat Hiatus Selama 2 Tahun, Pasar Seni Lukis Indonesia Kembali Digelar

Sempat Hiatus Selama 2 Tahun, Pasar Seni Lukis Indonesia Kembali Digelar

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 23 Nov 2021 20:09 WIB
pasar seni lukis indonesia
Pasar Seni Lukis Indonesia (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya - Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) kembali digelar pada 3 hingga 12 Desember 2021 mendatang. Sebelumnya, ajang berkumpulnya para seniman lukis ini sempat hiatus selama dua tahun karena masalah teknis dan pandemi COVID-19.

Ketua Penyelenggara PSLI, M Anis mengatakan, ada 120 pelukis dari berbagai wilayah Jawa Timur dan provinsi lain di Indonesia yang turut bergabung. Sementara persiapan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.

"Pelukis yang sudah memastikan akan hadir datang dari berbagai daerah di Jatim, ditambah peserta dari Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Bali dan Kalimantan Selatan," kata Anis di Surabaya, Senin (22/11/2021).

Anis menambahkan PSLI ke-12 ini akan digelar di Jatim Expo International Surabaya. Di sana juga bakal diselenggarakan festival keroncong, pertunjukan musik jazz dan acara diskusi seni rupa.

Tak hanya itu, gelaran PSLI tahun ini mengusung tema 'Ayo Bangkit!'. Ia mengatakan tema ini sengaja dipilih untuk mengajak masyarakat, terutama para pelukis, kolektor serta pecinta seni untuk bangkit setelah selama dua tahun segala sendi kehidupan luluh lantak akibat COVID-19.

"Dengan tetap mewaspadai dan berjaga-jaga diri, sudah saatnya kita kembali bergerak," kata Anis yang juga Ketua Sanggar Merah Putih ini.

Menurut Anis, pandemi bagi para pelukis ternyata juga mampu memberi hikmah. Misalnya saat mereka tidak bisa ke luar rumah karena diberlakukannya pembatasan kegiatan, maka yang dapat dilakukan adalah melukis dan terus melukis.

"Karena itu bukan hanya sisi kuantitas yang mereka dapatkan, tetapi juga dari kualitas karena pematangan dan pengalaman batin yang mereka dapatkan akibat diberlakukannya pembatas kegiatan. PSLI ini, bagi para pelukis adalah salah satu kanal untuk mempresentasikan karya-karya terbaru mereka," ungkapnya.

Kendati demikian, penerapan protokol kesehatan jadi yang paling penting dalam gelaran PSLI kali ini. Salah satunya dengan mengurangi booth pelukis untuk memajang karyanya. Serta penerapan sejumlah protokol lainnya.

"Kalau pada tahun-tahun sebelumnya penyelenggara menyiapkan 150 hingga 170 booth, tahun ini hanya disediakan 100-120 booth," ucap jurnalis senior di Surabaya ini.

PSLI ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-79 Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang jatuh pada 12 Oktober 2021 lalu.

Di kesempatan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Sinarto mengapresiasi penyelenggaraan PSLI yang sudah menjadi agenda nasional ini. Ia menyebut PSLI adalah ruang aktivitas bukan hanya bagi perupa Jatim, tapi juga dari luar provinsi.

"PSLI ini diadakan bukan hanya untuk para perupa, tetapi juga untuk para kolektor dan masyarakat pecinta seni. Mereka bisa hadir untuk mengapresiasi kara-karya yang tentunya dipersiapkan dengan matang," kata Sinarto.

"Pemerintah Provinsi Jatim berharap setiap tahun bisa bekerja sama dengan dalam penyelenggaraan PSLI, sebagai agenda peringatan hari jadi Pemerintah Provinsi Jatim. Saya sampaikan selamat kepada seluruh peserta dan semua komunitas seni rupa Jatim," tambahnya.

Sementara itu, Kasubid Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Mudita, mengatakan meskipun pandemi dan kasus penularan COVID-19 telah melandai, tetapi kewaspadaan tetaplah diperlukan.

Untuk itu ia bersama timnya juga meninjau langsung lokasi penyelenggaraan PSLI di Jatim Expo International. Pihaknya juga berkoordinasi dengan panitia, Disbudpar Jatim serta pengelola gedung Jatim Expo.

"Silakan PSLI diselenggarakan, tetapi tetap dengan protokol kesehatan. Faktanya memang pandemi sudah melandai, tetapi kita semua harus tetap waspada," ucapnya.

Mudita menyebut, karena PSLI juga diikuti banyak perupa dari luar kota, maka pihaknya pun meminta peserta melakukan tes antigen sehari sebelum datang ke Surabaya. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan kebaikan bersama.

"Agar jangan sampai apa yang sudah kita capai sekarang ini bisa meledak lagi gara-gara kita mengabaikannya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.