Rektor Unair Prof Moh Nasih menilai Jonan layak mendapat gelar honoris causa. Gelar ini diberikan dengan mempertimbangkan kepemimpinan, kemampuan manajerial, dan berbagai macam prestasi yang telah diraih Jonan di tingkat nasional.
Jonan sendiri diketahui memiliki banyak prestasi, baik selama menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Menteri Perhubungan, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Prestasi Jonan juga bermanfaat bagi negara.
"Sebenarnya, proses pertimbangan untuk memberikan gelar kehormatan (doktor honoris causa) telah berlangsung sejak 4-5 tahun yang lalu. Awal pandemi sebenarnya mau dikukuhkan, tapi enggak jadi-jadi sampai sekarang," kata Prof Nasih kepada wartawan di Aula Garuda Mukti, Kampus C Unair, Selasa (23/11/2021).
![]() |
Oleh karena itu, Unair membentuk tim adhoc, termasuk menunjuk promotor yang bisa membantu dalam hal penyusunan disertasi. Kemudian diuji kelayakannya.
Selain itu, pemberian gelar kehormatan kepada Jonan yang merupakan alumnus Unair dinilai lebih mudah. Sebab, pria kelahiran Singapura tahun 1963 itu merupakan salah satu anggota Majelis Wali Amanat (MWA) dan terkenal aktif di kalangan alumni.
"Kita tahu track record-nya sejak awal. Beliau lulus dengan IPK memuaskan dan memiliki pekerjaan yang bagus, orangnya baik, guru-gurunya juga mengatakan demikian," ujar Nasih.
Di hadapan puluhan undangan, mulai dari pejabat negara, alumni, dan para mahasiswa FEB Unair, Jonan menyampaikan orasinya yang berjudul Peran Kepemimpinan Transformasional Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) Di BUMN.
Alumnus Tufts University ini menyampaikan, terkait prestasinya selama bekerja di pemerintahan dan prinsip-prinsip mengenai kepemimpinan yang dianutnya. Seperti perlunya kerja keras, memperlakukan anak buah dengan manusiawi, dan melakukan transformasi tanpa mengeluh.
"Kemudian, ada tiga hal penting yang harus kita lakukan dalam pemerintahan, yakni ESG atau environmental, social, dan governance," pesan Jonan dalam orasinya.
Pengukuhan doktor honoris causa itu dihadiri beberapa pejabat nasional. Di antaranya Ketua Majelis Wali Amanat Prof Dr Mohammad Hatta Ali, Irjen Kementerian ESDM Prof Akhmad Syakhroza, Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Ke 26 Muhammad Hanif Dhakiri, Komisaris Utama PT PGN Tbk. Ir Arcandra Tahar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Indonesia Ke 6 Bapak Eko Putro Sandjojo, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Ke-17 Dr Asman Abnur SE. (iwd/iwd)