"Saat dibawa ke mapolsek, mereka menangis terus. Sejak pagi sampai sore nangis minta maaf," terang Kapolsek Purworejo, Kota Pasuruan Kompol Tatuk Irianto, Selasa (23/11/2021).
Tatuk mengatakan, para remaja itu sengaja membuat konten "ekstrem" untuk menaikkan subscriber.
"Mereka minta maaf (Bilang) "untuk menaikkan subscriber saya karena masih kecil (Dikit)'. Minta maaf terus," ungkap Tatuk.
Baca juga: 7 Remaja Pemeran Video Tawuran Demi Konten Nangis Seharian Saat Diamankan |
Dia membeberkan ke-7 remaja itu berasal dari satu RT. Mereka sering membuat video-video konten.
"Mereka satu RT, satu blok. Sering guyonan, sering buat konten-konten biar naik (Subscriber)," ungkapnya.
Kini, mereka telah dipulangkan ke orangtuanya masing-masing, setelah sebelumnya dibawa ke mapolsek Kamis (18/11) pukul 10.00 WIB untuk menjalani pemeriksaan konten tawuran.
"Diperiksa 24 jam. Setelah dipastikan video memang untuk konten, esok harinya mereka membuat surat pernyataan. Meminta maaf dan tidak mengulangi perbuatannya," pungkas Tatuk.
Sebelumnya, video viral aksi tawuran kelompok remaja membawa celurit meresahkan warga. Video itu direkam di Makam China Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Dalam video itu, tampak dua kelompok remaja saling berhadap-hadapan dengan membawa celurit dan cambuk di sebuah makam. Sebelumnya, beberapa remaja menunggu di bawah pohon dan duduk-duduk di atas motor dengan membawa cambuk.
Baca juga: 7 Remaja Pemeran Video Tawuran Demi Konten Bawa Celurit Dikembalikan ke Ortu |
Sejurus kemudian, beberapa remaja lain datang dari arah depan dan membawa senjata tajam celurit.
"Hei teko, teko woi (Hei datang, hei datang). Santai-santai woi," teriak salah satu remaja.
Mereka saling melontarkan kata-kata dengan nada keras. Sejurus kemudian mereka duel dengan celurit.
Di video kedua, tampak salah seorang remaja yang tawuran terkapar. Remaja memakai topi tersebut terlihat mengalami luka di kaki.
"Hei ewangi hei tulungono iki (Hei bantu hei ditolong," teriak salah satu remaja yang terekam video.