Jalan yang ditanami pohon pisang merupakan jalan alternatif antar desa. Setidaknya, ada belasan pohon pisang yang ditanam sebagai protes warga karena jalan tak kunjung diperbaiki.
Jalan yang berlubang menjadi kubangan air, karena curah hujan beberapa waktu terakhir. Di situlah warga menancapkan pohon pisang. Kerusakan jalan yang cukup parah membuat pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati. Jika tidak, maka bisa tergelincir ke kubangan jalan.
Kepala Dusun Plosokerep Sukadi mengungkapkan bahwa penanaman pohon itu atas inisiatif warga. Hal itu karena warga sudah resah sejak setahun lalu jalan di wilayahnya sulit untuk dilalui dengan normal.
"Jalannya rusak tak segera diperbaiki. Warga kemudian menanami jalan yang berlubang dengan pohon pisang," kata Sukadi kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).
![]() |
Jalan rusak disebut Sukadi sudah terjadi sejak akhir 2019 lalu. Namun memang sebelumnya jalan tersebut sudah berlubang. "Tapi parahnya ya 2019 lalu itu," tegas Sukadi.
Pihak desa sebenarnya tidak tinggal diam. Mereka sudah melaporkan dan meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang untuk membenahi jalan tersebut.
"Kami sudah mengajukan, sudah diukur juga tahun 2020 lalu sama orang PU (Pekerjaan Umum). Tapi ya gak ada kelanjutannya. Terus 2021 kemarin juga sempat diukur dan gak ada pergerakan lagi," imbuh Sukadi.
Sukadi pun menyebut, alasan tidak diperbaikinya jalan berlubang itu akibat refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. Sehingga pihaknya hanya bisa pasrah terhadap kebijakan tersebut.
Sementara itu, untuk penyebabnya jalan berlubang itu, Sukadi menduga karena akses jalan milik Pemkab Malang itu sering dilalui truk besar.
Sehingga jalan aspal tidak kuat dan berlubang hingga saat ini. "Aspalnya gak kuat, ini kan jalan alternatif. Jadi gak kuat akhirnya berlubang. Sering disini dilewati truk juga di sini," terang Sukadi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat menuturkan bagaimana proses rencana perbaikan jalan rusak di Desa Dengkol itu.
'Karena ini sedikit perubahan menuju APBD 2022 ini beberapa kali ada perubahan penjabaran. Dan belum bisa melakukan (pengerjaan) fisiknya," kata Wahyu Hidayat terpisah.
Pemkab Malang membantah jika dinilai tak memperhatikan keluhan warga untuk tidak segera memperbaiki jalan yang rusak. Menurut Wahyu, perbaikan bisa dilakukan pada akhir November 2021 ini. Tetapi berdasarkan pantauan di lokasi, jalan alternatif menuju Bandara Abdulrachman Saleh itu belum juga diperbaiki.
"Tapi sudah masuk. Sekarang masih proses administrasi. Akhir November ini mungkin bisa dilakukan (perbaikan)," tuturnya.
Wahyu Hidayat mengaku belum mengetahui pasti besaran dana yang digunakan untuk memperbaiki jalan.
"Besaran dananya itu yang saya (kurang tahu). Karena sudah rinci ya itu," pungkasnya.