Setiap orang makan pisang selalu membuang kulitnya. Eits, jangan dibuang dulu. Sebab kulit pisang kaya akan manfaat dan bisa diolah kembali. Simak yuk kreativitas pelajar di Surabaya ini.
Salah satunya menurunkan kolesterol, pembentukan otot, mencegah kanker, meredakan diare, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat lainnya juga untuk kesehatan kulit wajah, mulai dari mencerahkan kulit, mengurangi kerutan, meredakan mata bengkak, melembapkan kulit, menyamarkan noda bekas jerawat, mengatasi psoriasis, hingga menghilangkan kutil.
Manfaat dari limbah kulit pisang inilah yang menarik Elza Wahyu Ramadhani dan Zamrella Azarah Ramadhani, siswa SMPN Negeri 61 Surabaya untuk mengolahnya menjadi inovasi baru. Yakni menyulap jadi kulit pisang menjadi marshmallow (Kupang Melow).
Elza Wahyu mengatakan, inovasi yang ia buat bersama Zamrella ini karena banyaknya pohon pisang di lingkungan sekolah. Pada saat panen terdapat kulit pisang yang jumlahnya cukup banyak di tempat sampah dan dibiarkan begitu saja.
"Akhirnya kami coba mencari tahu terkait kandungannya. Ternyata kulit pisang mengandung karbohidrat 59%, protein kasar 0,9%, lemak kasar 1,7%, serat kasar 31,7% dan beberapa kandungan mineral di dalamnya seperti potasium 78,1%, kalsium 19,2%, besi 24,3%, dan mangan 24,3%. Selain itu, kulit pisang juga mengandung suatu senyawa yaitu pektin, yang emiliki banyak manfaat salah satunya menurunkan kadar kolesterol," kata Elza siswa kelas 9 ini, Selasa (23/11/2021).
Elza menjelaskan proses pembuatan kulit pisang hingga menjadi marshmallow. Pertama harus mengolah kulit pisang menjadi tepung.
Caranya, kulit pisang dicuci terlebih dahulu. Kedua potong-potong kulit pisang. Selanjutnya, kulit pisang dikukus selama kurang lebih 15 menit.
"Setelah kulit pisang dikukus, proses selanjutnya yakni kulit pisang dijemur di bawah terik matahari selama 2 hari. Selanjutnya, kulit pisang dihaluskan dengan menggunakan blender hingga menjadi tepung," ujarnya.
Setelah pembuatan tepung kulit pisang, kemudian pembuatan marshmallow. Caranya, masukkan gula 110 gram yang dicampur dengan air 74 ml dan direbus hingga mendidih.
Ketika air gula sudah mendidih, campurkan gelatin yang sudah didiamkan dengan air sebanyak 15 gram lalu diaduk hingga mendidih.
"Setelah itu diamkan dan mixer hingga warna menjadi putih, lalu dicampurkan tepung kulit pisang tadi. Untuk memberi warna bisa menggunakan pewarna alami seperti sari buah naga, daun Fuji, dan lain-lain. Selanjutnya tuangkan adonan pada cetakan, dan yang terakhir diamkan adonan hingga menjadi marshmallow. Agar tidak lengket marshmallow yang sudah jadi bisa diberi tepung maizena," jelasnya.
Berkat inovasi tersebut, Elza dan temannya berhasil mendapatkan juara harapan 2 dalam Lomba Peneliti Pelajar tingkat SMP/MTS negeri dan swasta tahun 2021 yang digelar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.
Ke depan, dia dan tim SMPN 61 Surabaya akan mengembangkan penelitian tersebut agar bisa segera diproduksi. "Karena ini adalah makanan, maka perlu kami uji duli. Agar hasil produk marshmallow dikenal oleh masyarakat dan lolos dari uji BPOM sehingga dapat di pasarkan, serta dapat menginspirasi teman-teman yang lain untuk berani mencoba berkarya," pungkasnya.