Menurut warga, bangunan itu cukup lama kosong dan terbengkalai. Beberapa bagian atap bangunan nyaris runtuh. Pun sana-sini ditumbuhi semak belukar. Sehingga terkesan angker dan menyeramkan.
"Bangunan itu memang cukup lama kosong, tak berpenghuni. Soal angker dan terkesan menyeramkan, ya wajar," kata Riski (40), warga sekitar saat memulai perbincangan dengan detikcom, Senin (22/11/2021).
Lebih jauh Riski memaparkan, bagi warga Sumberwringin ihwal keangkeran pesanggrahan itu saat dalam kondisi terbengkalai, seakan sudah jadi rahasia umum.
Ragam penampakan hal berbau mistis di bangunan itu dianggap sudah biasa. Mulai penampakan makhluk halus, maupun munculnya suara-suara aneh dari pesanggrahan yang sudah ada sejak zaman Belanda itu. Terutama jika malam Jumat Legi.
"Bagi warga sini, sudah dianggap biasa. Mereka juga tak merasa terganggu adanya penampakan tersebut. Prinsip bagi warga, tak saling mengganggu," terang Riski.
Namun, ujarnya, penampakan makhluk halus sudah jauh berkurang. Sebab, bangunan itu sudah direnovasi dan dipoles sedemikian rupa.
Sehingga kesan angker dan menyeramkan sudah hilang. Apalagi, di halaman depan dan belakang saat ini sudah menjadi taman. Pun saat malam sudah terang benderang, banyak lampu.
Kesan angker dan menyeramkan tersebut hilang dengan sendirinya, setelah bangunan kuno peninggalan zaman kolonial tersebut dikelola oleh Dinas Parpora Bondowoso, dan telah berubah fungsi.
"Sekarang memang sering ramai. Bukan disebabkan penampakan makhluk halus, tapi ramai beneran. Karena sudah relatif sering digunakan untuk mengadakan acara," pungkas Syaiful.
Bangunan yang dibangun sekitar tahun 1930 itu terletak di Desa/Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso. Bangunan kuno ini kini dijadikan homestay dan basecamp bagi pendaki yang akan naik ke Gunung Raung.