Menengok Makam Ayah Joko Tingkir Ki Ageng Pengging II, Cucu Brawijaya 5 Majapahit

Urban Legend 2021

Menengok Makam Ayah Joko Tingkir Ki Ageng Pengging II, Cucu Brawijaya 5 Majapahit

Esti Widiyana - detikNews
Sabtu, 20 Nov 2021 10:23 WIB
makam ki ageng pengging 2 di ngagel surabaya
Makam Ki Ageng Pengging II (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Kota Surabaya memang memiliki banyak sejarah yang tersimpan. Seperti makam Ki Ageng Pengging II, ayahanda Joko Tingkir di Jalan Ngagel 87 Surabaya.

Makam ini selalu dipadati peziarah pada Selasa malam dan Kamis malam. Peziarah banyak yang datang saat malam hari, makam buka mulai pukul 19.00-01.00 WIB. Adapun yang datang sesuai dengan rute perjalanan, usai dari Makam Mbah Bungkul, Sunan Ampel dan ke Makam Ki Ageng Pengging.

Ki Ageng Pengging II ini Pengging adalah wilayah. Nama Tidur adalah Raden Kebo Kenanga. dekat pula merupakan ayahanda dari Joko Tingkir. Raden Kebo Kenanga adalah anak dari Ki Ageng Pengging sepuh di Boyolali dengan nama asli Andayaningrat. Berdasarkan silsilah keluarga, Ki Ageng Pengging II merupakan cucu dari Brawijaya 5 Kerajaan Majapahit.

Sementara Retno Pembayun adalah ibu dari Ki Ageng Pengging II, salah satu putri dari Brawijaya, Raja Majapahit. Retno Pambayun memiliki tiga anak, pertama Raden Kebo Kanigara, anak kedua Raden Kebo Kenanga dan adiknya bernama Kebo Amiluhur.

Ki Ageng Pengging II adalah murid dari Syekh Siti Jenar, salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Raden Kebo Kenongo sendiri di Ujung Galuh sebelum menjadi nama Surabaya, karena tidak bersalah melawan Kerajaan Demak. Bahkan, Ki Ageng Pengging II saat diminta datang ke Kerajaan Demak tidak mau.

Karena tidak hadir ke Kerajaan Demak, akhirnya Ki Ageng Pengging II berserta panglima membabat alas Ujung Galuh. Selain itu, agar tidak ketahuan, terpaksa menghilangkan identitasnya dan para panglima.

makam ki ageng pengging 2 di ngagel surabayaKomplek Makam Ki Ageng Pengging 2 di Ngagel Surabaya/ Foto: Esti Widiyana

"Akhirnya keyakinan saya eyang (Ki Ageng Pengging II) mukso, sukmonya yang pergi, itung-itung menghilangkan identitas bersama panglima semuanya. Kesini semua akhirnya babat alas Ujung Galuh. Dulu di sini Ujung Galuh bukan Surabaya," beber juru kunci Makam Ki Ageng Pengging II, Andik kepada detikcom, Sabtu (19/11/2021).

Makam Ki Ageng Pengging II ini juga kerap didatangi oleh peziarah, baik dari Surabaya maupun dari luar kota hingga luar pulau. Namun sejak pandemi COVID-19, terlebih PPKM tidak terlalu banyak peziarah yang datang.

"Kalau orang ziarah sebelum PPKM banyak, hari ini mungkin kebanyakan kliwon sama legi. Selasa Kliwon sama malam Jumat Legi yang datang banyak ziarah," tambah Andik kepada detikcom.

Di kompleks makam seluas 20 x 20 meter tersebut ada 28 nisan. Namun yang tercatat hanya 16 makam saja. diketahui, 12 makam belum diketahui identitasnya secara detail. Makam tersebut diduga masih ada keturunan atau hubungan dengan Prabu Brawijaya V dan para pengawal Kerajaan Majapahit.

Dari 28 makam itu yakni Ki Ageng Pengging, Mbah Endang, Mbah Wali Peking, Mbah Aji Rogo, Mbah Wongso, Mbah Prabu, Mbah Purbo, Mbah Suryo Kuninga, Mbah Boyo, Mbah Ronggo, Mbah Moh. Kojin, Mbah Saleh, Mbah Ibrahim, Mbah Sapu Jagat, Mbah Sigit dan Mbah Kafal Buntung. Pesarean ini juga sudah dijadikan sebagai Bangunan Cagar Budaya pada 7 April 2020.

Lihat juga Video: Ayah Vanessa Angel Kecewa Banyak yang Bikin Konten di Makam Anaknya

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.