Keterangan dari Kapolsek Kanigoro AKP Tri Wahyudi, pihaknya menerima laporan warga yang menemukan mayat seorang pria sekitar pukul 14.00 WIB. Mayat itu mengambang dan hanyut terbawa arus di sungai selatan jembatan jalan raya perbatasan Desa Tumpang dan Kecamatan Talun, saat sedang turun hujan lebat.
"Kami susuri sungai dan diketahui mayat tersangkut di kali Sudetan Kelurahan Satreyan Kecamatan Kanigoro. Jaraknya kurang lebih 1 km dari lokasi penemuan pertama. Mayat dievakuasi dan dibawa Ke RS Mardi Waluyo Kota Blitar untuk dilakukan Visum et Repertum," jawab Tri saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (19/11/2021).
Saat mengevakuasi mayat ke pinggir sungai, petugas tidak menemukan identitasnya. Mayat Mr X tersebut memiliki ciri-ciri seorang laki-laki,umur kurang lebih 55 tahun, kurus dengan tinggi badan sekitar 165 cm.
Ciri lainnya, rambut pendek, berkumis dan berjenggot. Memakai kaos kerah lengan pendek warna coklat, celana pendek kolor warna biru strip merah, kulit sawo matang.
"Kalau dilihat dari kondisi mayat, sepertinya belum lama terendam air. Kami mohon masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya segera melapor. Atau mengetahui kabar ada tetangga yang hanyut, segera melihatnya ke rumah sakit biar segera diketahui identitasnya," imbuh Tri.
Mayat tanpa identitas juga dilaporkan ditemukan di bibir Pantai Jolosutro, Kecamatan Wates. Seorang anak nelayan warga setempat penemunya. Si bocah melihat kerangka manusia tergeletak di bibir pantai, ketika mencari buah kelapa yang biasanya berjatuhan di pantai usai hujan deras.
"Mentalnya anak pantai kuat memang. Dia tidak histeris, didekati. Lalu tahu itu kerangka dan tengkorak manusia dan berlari pulang memberitahu orang tuanya," papar Kapolsek Wates Iptu Suhariyanto.
Orang tua bocah, lanjutnya, melaporkan hal ini ke Mapolsek Wates. Petugaspun mendatangi lokasi dan mengevakuasi kerangka manusia itu ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
"Kondisinya bisa dibilang 80 persen anggota tubuh sudah hilang. Hanya tinggal kulit, tulang dan tengkorak. Diperkirakan, mayat ini terbawa gelombang menepi ke pantai. Kalau kondisinya seperti itu, mungkin sudah dua atau tiga pekan lalu tewasnya," ungkapnya.
Pantai Jolosutro adalah pantai selatan dengan gelombang besar dan arus deras dari arah timur menuju barat. Suhariyanto menduga, mayat itu kemungkinan terbawa arus dan gelombang dari perairan laut di wilayah Kabupaten Malang.
Dugaan mayat itu ODGJ, menurut Suhariyanto kecil kemungkinannya. Karena warga yang tinggal di dekat pantai tidak ada yang dilaporkan sebagai penderita gangguan jiwa. Sedangkan lokasi pantai, sangat jauh dari permukiman luar.
"Kalau mayat ODGJ gak mungkin. Pantai sangat jauh dari permukiman luar. Nelayan sini dan warga terdekat juga tidak ada penderita ODGJ. Kalau dilihat sepintas dari fisiknya seperti mayat perempuan. Tapi kita tunggu saja hasil autopsi dari rumah sakit," pungkasnya. (iwd/iwd)