Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, setiap hari pihaknya selalu melakukan evaluasi. Dari Dinas Pendidikan (Dispendik) memiliki surveilance dan melakukan asesmen.
Eri melanjutkan, Kota Pahlawan juga akan menjadi acuan daerah lain. Sebab, selain sudah masuk PPKM level 1 dan vaksin dosis 1 sudah 100 persen, juga memberi contoh dengan semua siswa bisa masuk PTM.
"Sekolah akan buka 100 persen. Kota Surabaya jadi acuan. Mulai dari asesmen, cek lapangan, kita lakukan 10 persen, paling siap," kata Eri kepada wartawan, Rabu (17/11/2021).
"Ternyata ini baik dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Terpenting, pendidikan jalan. Kalau nggak PTM, angel," tambahnya.
Meski kapasitas PTM ditambah menjadi 100 persen, ia tetap meminta izin kepada orang tua murid terlebih dahulu. Ia juga menegaskan jika sekolah bukanlah tempat penularan COVID-19.
"Saya sampaikan, sekolah bukan satu-satunya tempat penularan COVID-19. Kalau Sekolah dilarang, tapi anak di rumah dicul (dilepas), nggak pakai masker, begitu kena, katanya kena di sekolah," jelasnya.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya per 14 November 2021, kasus COVID-19 aktif tinggal 7 orang. Eri mengatakan, kasus aktif tersebut bukan dari siswa PTM.
"Kalau yang pernah terjadi di PTM di Surabaya setelah ditilik, awalnya anaknya baru datang dari luar kota. Bukan berarti, ada sekolah PTM ditutup, sekolahnya ini klaster, endak. Tapi setelah itu kita harus cari, tutup dulu, tracing kontak erat, aman, baru buka lagi," urainya.
Eri pun mengajak masyarakat untuk tidak saling menyalahkan. Selain itu juga tetap patuh pada protokol kesehatan.
"Sehingga, kami berharap mari bersama introspeksi diri, tidak saling menyalahkan, dan gotong royong, jaga prokes. Jangan saling menyalahkan, ayo saling jaga," pungkasnya.