Tim ekskavasi menemukan dua arca berbahan batu andesit di Situs Pandegong, Jombang. Kedua arca adalah perwujudan Dewa Siwa dan tunggangannya sebagai penjaga bangunan sakral candi aliran Hindu Siwa.
Arca Nandiswara berupa sosok maskulin memakai penutup kepala jenis jatamakuta. Arca ini berhias kelat bahu dan kalung. Terdapat senjata trisula di sisi kanannya. Namun, arca berbahan batu andesit ini ditemukan tidak utuh. Hanya kepala sampai pinggang dengan tinggi 31 cm dan lebar 26 cm.
Lain halnya dengan arca Mahakala yang ditemukan utuh. Arca ini berupa sosok manusia gemuk yang berdiri dengan tangan kanan memegang senjata gada. Tinggi arca berbahan batu andesit ini 63 cm, lebar 30 cm dan tebal 13 cm.
Kedua arca ditemukan di bangunan sisi barat yang menjadi pintu masuk ke bangunan sakral candi di Situs Pandegong. Arca Nandiswara pada relung sisi kanan, sedangkan Mahakala pada relung sisi kiri candi.
![]() |
"Kami temukan arca Nandiswara dan Mahakala sudah menjamin bahwa memang di situlah letak arca-arca berada. Nandiswara di relung kanan, mahalala di relung kiri candi," kata Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Vidi Susanto kepada wartawan di lokasi ekskavasi, Rabu (17/11/2021).
Ketua Tim Ekskavasi Situs Pandegong ini menjelaskan temuan arca Nandiswara dan Mahakala menjadi salah satu bukti candi yang sedang digali beraliran Hindu Siwa. Kedua arca tersebut biasa dipasang sebagai penjaga pintu ruang sakral candi-candi aliran Hindu Siwa.
"Mahakala posisinya menempati relung sisi kiri candi, lebih ke penguasa waktu, manifestasi Siwa juga. Kalau Nandiswara di relung kanan candi wujud wahana siwa (lembu tunggangan Dewa Siwa), tapi dia disosokkan sebagai manusia," terang Vidi.
Ia mengambil contoh Candi Singosari di Malang yang beraliran Hindu Siwa. Candi ini mempunyai arca di setiap relungnya. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan candi di Situs Pandegong juga mempunyai arca pada relung sisi utara, selatan dan timur.
"Biasanya sisi utara arca durga, timur ganesa, selatan agastya. Namun, belum ditemukan," tandas Vidi.
Situs Pandegong terletak di tengah persawahan Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Struktur purbakala ditemukan di lahan aset desa tersebut. Sejak ditemukan tahun 2017, situs ini sebagian besar masih tertutup tanah.
Ekskavasi Situs Pandegong digelar tim dari BPCB Jatim selama 10 hari saja, 12-21 November 2021. Penggalian arkeologi untuk mengupas lahan 12x12 meter persegi tersebut didanai Pemkab Jombang.
Hingga hari keenam ekskavasi, para arkeolog telah menampakkan struktur tangga dan sebagian bangunan utama candi. Bangunan tangga berbahan bata merah kuno itu mempunyai ukuran panjang barat ke timur 210 cm, lebar selatan ke utara 230 cm dan tinggi pipi tangga 100 cm.
Struktur tangga tersebut menuju ke bangunan utama candi. Struktur utama yang sudah nampak membentang dari utara ke selatan sepanjang 7,7 meter, tinggi 180 cm atau 24 lapis bata merah kuno.