Salah satu tim ITS yang berkonsentrasi di bidang mobil formula listrik ini, sebelumnya sudah meluncurkan Anargya EV Mark 1.0 pada 2019. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Adi Soeprijanto mengapresiasi karya para mahasiswa ini.
"Harapannya, teknologi ini tidak hanya berfokus untuk kompetisi namun dapat berkembang menjadi sebuah perusahaan rintisan," kata Adi di Graha ITS, Sabtu (13/11/2021).
Sementara Kepala Seksi Pengembangan Talenta Direktorat Kemahasiswaan ITS, Hakun Wirawasista Aparamarta mengatakan, kendaraan listrik ini adalah jawaban akan tantangan teknologi di masa depan. Ia ingin semangat mahasiswa tetap dijaga, untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa.
Mobil buatan tim yang dibawahi oleh Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS ini, juga dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi Formula Society of Automotive Engineers (FSAE) Japan pada September 2022 mendatang.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kami baik dari segi dana maupun bantuan fisik," ujar Pembina tim Anargya ITS, Alief Wikarta.
Pengemudi sekaligus mechanical manager tim Anargya ITS, Kevin Denio Setiawan mengatakan, terdapat beberapa pengembangan dari mobil balap listrik sebelumnya. Perubahan di antaranya adanya tubular frame dengan reliabilitas yang lebih baik, optimisasi motor dan efisiensi baterai. Serta optimisasi body and wing untuk aerodinamika mobil yang lebih optimal.
"Pengembangan ini membuat mobil dapat melaju hingga 105 kilometer per jam dengan ketahanan baterai mencapai dua jam operasional," katanya.
Menurut Kevin, Anargya EV Mark 2.0 juga memiliki handling dan suspensi yang lebih stabil dari mobil sebelumnya. Tingkat kenyamanan atau ergonomis mobil telah didesain lebih baik.
"Mobil didesain lebih panjang sehingga dapat dikemudikan oleh driver dengan tinggi badan di atas 185 cm," pungkas mahasiswa Departemen Teknik Mesin Industri ITS ini. (sun/bdh)