Trisnadi mengatakan, awal mula dirinya membuat buku tersebut yakni pada pertengahan 2020. Ia banyak mengumpulkan foto Khofifah sejak menjabat sebagai Mensos RI (2014-2017).
"Setahun lalu, foto saya kumpulkan, ada ratusan ribu foto Bu Khofifah, sejak dari Mensos sampai 2 tahun lebih menjabat Gubernur Jatim," kata Trisnadi di Gedung Negara Grahadi, Selasa (16/11/2021).
Trisnadi mengaku, dalam menyusun buku tersebut, ia melibatkan fotografer senior Surabaya lainnya yakni Eric 'Ireng' untuk memilih foto-foto terbaik. Selain itu, Trisnadi juga meminta tolong kepada Sinta Nuriyah Wahid (istri Gus Dur) untuk menuliskan kata pengantar dalam buku tersebut.
"Saya juga terima kasih ke Bu Sinta Wahid menulis kata pengantar dalam buku ini. Jadi sekali lagi, Bu Sinta bisa menyempatkan menulis, dan saya terharu," ujar Trisnadi.
Trisnadi menceritakan satu momen yang tak terlupakan saat memotret Khofifah di Puncak Jaya, Papua pada tahun 2015. Saat itu, Khofifah yang menjabat Mensos RI tengah kunker di Kabupaten Puncak Jaya, Distrik Mulia.
"Salah satu momen di buku tersebut saat Bu Khofifah mengunjungi Puncak Jaya, saat suasana konflik KKB memanas saat itu. Saat itu, Bu Khofifah yang masih menjabat sebagai Mensos diizinkan dua jam di daerah itu oleh Pak Kapolda, dan Bu Khofifah merupakan menteri pertama setelah Indonesia merdeka 70 tahun yang mendatangi lokasi tersebut," katanya.
Gubernur Khofifah berterima kasih atas pembuatan buku tersebut. Ia mengapresiasi insan jurnalistik yang terus berkarya di tengah pandemi COVID-19.
"Tugas media adalah luas mulai di sektor seni, hukum, politik dan seterusnya. Tugas berat, dari tugas itulah teman-teman berproses, dari seluruh proses ini, mudah-mudahan mencerdaskan, serta menjernihkan bangsa. Terima kasih semua kepada rekan media, insan-insan media di Indonesia khususnya di Jatim," pungkas Khofifah.
Dalam acara ini, Pemprov Jatim juga menyerahkan penghargaan kepada insan-insan pers yang menjadi pemenang Lomba Karya Tulis Wartawan (LKTW) Pemprov Jatim serta lomba karya foto.