Mereka melakukan aksinya pada Kamis (11/11) sore di Kecamatan Sugio. Belasan pemuda ini berboncengan dengan konvoi mengendari motor dan memancing kemarahan pengguna jalan lainnya. Pada saat berkonvoi, ada yang melempari warung kopi dan distro yang ada di Dusun Singgang, Desa Bakalrejo, Kecamatan Pule.
"Peristiwanya sendiri terjadi pada Kamis sore kemarin," kata Kasi Humas Polres Lamongan Iptu Jinanto saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (12/11/2021).
Usai dari tempat itu, kata Jinanto, gerombolan pemuda ini kemudian melanjutkan konvoinya dan tanpa ada alasan pembenaran mereka menyerang pelanggan nasi goreng dan bakso yang sedang menikmati masakan di warung Satrio di Desa Bakalrejo. Mereka yang sedang makan sembari berteduh di saat hujan masih mengguyur, tiba-tiba diserang menggunakan kayu dan bogem mentah.
"Usai beraksi, mereka ini kemudian menggeber motornya ke segala arah," ujarnya.
Polisi yang mendapati laporan peristiwa ini, menurut Jinanto, bergerak cepat. Dalam hitungan jam, Tim Jaka Tingkir Polres Lamongan berhasil mengamankan belasan pemuda itu. Dari hasil penyidikan, tandas Jinanto, 5 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan berbagai perannya saat beraksi.
Kelima orang tersebut adalah Ahmad Saad Zamroni (25), warga Kecamatan Sugio yang mengaku memukul perut korban sebanyak dua kali, dan melempar batu ke arah distro. Ahmad Syahrul (18), warga Kecamatan Kembangbahu yang mengaku melempar pakai batu di warung Singgang dan memprovokasi.
YA (16), warga Kembangbahu yang diketahui melempari warung kopi. AK (16), pelajar warga Sugio dengan status DPO, AK diketahui melempari warung. Dan pelau kelima adalah Ali Mahbub (21), dengan status DPO asal Kecamatan Sugio yang berperan melempar batu ke distro.
"Selain sudah menetapkan 5 tersangka, penyidik juga memeriksa 6 saksi di antaranya. Polisi juga mengamankan 11 orang peserta konvoi," tegasnya.
Para tersangka, lanjut Jinanto, akan dijerat dengan pasal 170 KUHP dan saat ini polisi masih terus mengembangkan penyelidikan.
"Polisi tidak akan pernah menolelir siapapun mereka yang terlibat," tandas Jinanto seraya mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menguatkan Lamongan yang lebih kondusif. (iwd/iwd)