Semua ruang kelas yang ada di SD ini terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Kamis (11/11). Para guru pun sibuk memindahkan buku dan barang elektronik seperti komputer dan peralatan sekolah lainnya, ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.
"Banjir datang sejak tadi malam," kata Kepala SDN 2 Jotosanur, Sudarsono kepada wartawan, Jumat (12/11/2021).
![]() |
Dikatakan oleh Sudarsono, tidak mungkin untuk digelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Para guru, kata Sudarsono, akhirnya meliburkan para siswa karena banjir.
"Banjir terjadi karena hujan yang begitu deras dan sungai yang ada di sekitar tidak mampu menampung derasnya air hujan yang datang," ujarnya
Sudarsono menuturkan, banjir langsung menggenangi semua ruang kelas dan juga ruang kantor yang ada di sekolah. Ketinggian air hampir selutut orang dewasa.
Tak hanya merendam sekolah, banjir di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung juga merendam balai desa dan jalan raya Lamongan-Mantup. Sehingga arus lalu lintas terganggu.
![]() |
Baca juga: 2 Tanggul Sungai di Lamongan Kembali Jebol |
Dalam data yang dihimpun, selain di Desa Jotosanur, banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Pengaron juga terjadi di desa lain. Yakni di Desa Jatirejo dan Desa Tambakrigadung di Kecamatan Tikung, Desa Sidomukti dan Kelurahan Tlogoanyar di Kecamatan Lamongan.
Di desa-desa ini ada sekitar 80 hektare lahan pertanian yang terendam banjir. Tinggi genangan antara 10-30 cm.