Sejumlah orang tampak melakukan kerja bakti. Sampah yang berada di pesisir dikumpulkan. Material yang masih bercampur itu lalu dipilah sebelum dipindahkan ke tempat penampungan.
"Banjir kali ini sampahnya luar biasa banyak," kata Wildan Nur Swi Harmoko, pengelola Pantai Ngiroboyo kepada detikcom, Jumat (12/1/20211)
Kondisi seperti itu, lanjut Wildan, memang selalu terjadi saat awal musim hujan. Pemicunya diduga sampah tertahan selama musim kemarau. Begitu ada banjir, sampah terbawa hingga ke muara.
Pun begitu, upaya pembersihan pantai kali ini relatif lebih cepat. Ini berkat ketersediaan sarana angkut serta tempat sampah bergerak. Fasilitas tersebut, terang Wildan merupakan bantuan dari sebuah perusahaan perbankan.
"Itu sangat membantu sekali ya. Karena memang potensi sampah di tempat wisata itu luar biasa," imbuh Wildan.
Baca juga: Banjir Bawa Lumpur Repotkan Warga Pacitan |
Wildan mengakui, proses penguraian sampah di obyek wisata yang dikelola BUMDesa 'Subur Makmur' masih membutuhkan upaya lebih keras. Demikian pula dukungan berupa sarana pengolahan.
Selama ini, papar Wildan, di sekitar kawasan belum terdapat Tempat Penampungan Sementara (TPS). Pun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) juga tersedia. Dampaknya, sampah yang terkumpul belum dapat tertangani dengan baik.
"Sementara (sampah) masih dititipkan ke lahan warga," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengaku banjir tersebut disebabkan meluapnya sungai di Kecamatan Ngadirojo.
Selain melanda wilayah Pacitan timur, lanjut Didik, genangan juga sempat terjadi ruas jalan utama di Kecamatan Kota. Penyebabnya diduga karena saluran tidak mampu menampung air akibat tersumbat sampah.
(fat/fat)