"Alhamdulillah kita telah mendeteksi lebih awal rumah yang berpotensi roboh. Ada 16 rumah yang kita data dan dilakukan perbaikan," ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (11/11/2021).
Belasan rumah rawan roboh itu, kata Winaya, tersebar di Kecamatan Kota dan kecamatan lainnya yang rawan terjadi angin kencang.
"Kalau blusukan hampir setiap saat utamanya Hari Jumat. Kita data kemudian yang sekiranya rumah tidak layak huni kita masukkan daftar bedah rumah," kata Winaya.
Winaya mengatakan, yang masuk kriteria untuk dilakukan bedah rumah, yakni rumah warga yang tidak memiliki keluarga dan tinggal sebatang kara.
"Ini yang terakhir kita bedah rumah karena kondisi sebatang kara, tidak punya anak istri dan saudaranya juga kurang mampu," jelasnya.
Salah satu warga mengaku senang atas program Polres Ngawi blusukan bedah rumah. "Alhamdulillah matursuwun (terima kasih) Pak Polisi, kulo sampun (saya sampun)," ungkap Sunardi (64), warga Jalan Ronggowarsito Gang Welirang, Kelurahan Karang Tengah, Ngawi.
Winaya menambahkan, program bedah rumah terus dilakukan untuk mencegah adanya rumah roboh saat awal musim hujan. "Kita terus blusukan dan jika warga Ngawi memang melihat ada tetangganya yang rumahnya rawan roboh, harap melaporkan ke Polsek terdekat," pungkasnya. (sun/bdh)