Komunitas Keberagaman Gender Muncul di Banyuwangi

Komunitas Keberagaman Gender Muncul di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 14:28 WIB
Komunitas Keberagaman Gender Muncul di Banyuwangi, Minta Kesetaraan Gender
Komunitas gender berdiskusi (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi - Komunitas keberagaman gender di Banyuwangi menggelar diskusi. Mereka yang tergabung dalam Komunitas Pelangi Laros ingin ada kesetaraan gender dalam segala aspek bagi komunitas mereka.

Kegiatan diskusi itu digelar di sebuah cafe di Jl. Gajah Mada Banyuwangi, Senin (8/11/2021). Hadir dalam acara tersebut anggota komunitas, perwakilan Dinas kesehatan Banyuwangi, LBH, akademisi dan perwakilan mahasiswa.

Ketua Pelangi Laros, Andi Nathan mengatakan, tujuan diskusi untuk membuat jejaring kepada beberapa pihak yang mempunyai kebijakan.

"Kami dari komunitas keberagaman gender, dulu kami menyebut LGBT ya. Teman-teman ini, selama ini dipandang sebelah mata. Kita semacam melakukan pendekatan sehingga mereka mempunyai hak yang sama di mata hukum, di mata kesehatan," ujarnya kepada detikcom, Selasa (9/11/2021).

Dia menyebut, para anggota komunitas keberagaman gender ini selama selalu mendapatkan diskriminasi saat mengakses layanan kesehatan ataupun pelayanan administrasi kependudukan. Melalui diskuisi ini, komunitas Pelangi Laros ingin memberikan ruang melalui dialog dan diskusi.

"Agar ada kesetaraan dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Biar ada keseteraan di mata hukum kesehatan dan sosial juga. Mereka juga manusia kan," tegasnya.

Dia menyebut, di manapun anggota komunitasnya melakukan aktivitas, semuanya mendapatkan perundangan. Saat berjalan saja, katanya, orang pasti melihatnya dengan sebelah mata. Menurutnya, hampir semua orang sudah tahu bagaimana bentuk diskrimanisnya terhadap komunitas mereka. Tidak hanya itu, saat hendak mengajukan bantuan kepada pemerintah pun pasti akan dilihat sebelah mata.

"Kalau dari segi swasta, masih ada beberapa yang mau membantu. Karena mereka peduli dengan komunitas," ungkapnya.

Komunitas di Banyuwangi ini, kata Andi juga memberikan bakal memberikan pelatihan agar mereka bisa meningkatkan perekonomian. Tak jarang mereka juga sulit mendapatkan pekerjaan.

Dari diskusi tersebut, kata Andy, Dinas Kesehatan memberikan ruang seluas luasnya di seluruh Puskesmas dan menjamin tidak ada diskriminasi lagi. Dari LBH, lanjutnya akan membantu dengan mengadvokasi jika terjadi masalah hukum.

"Dari akademisi, membantu pengajaran pada teman-teman yang mungkin skill-nya kurang. Setidaknya mereka lebih bisa berkarya secara mandiri," tegasnya.

Kedepan, Pelangi Laros akan tetap membantu untuk meningkatkan kesejahteraan sosial para anggota komunitas keberagaman gender ini. Karena, kata Dia, kebanyakan anggota komunitas ini hidupnya di bawah standar.

"Kita mungkin advokasi untuk kesejahteraan mereka. Mengadakan pelatihan supaya mereka lebih berkarya. Tahu sendiri kayak waria itu susah cari pekerjaan kecuali mereka mau usaha sendiri," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.