31 Mahasiswa Indonesia Timba Ilmu di Damaskus, Ini Pesan Dubes Suriah

31 Mahasiswa Indonesia Timba Ilmu di Damaskus, Ini Pesan Dubes Suriah

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 13:19 WIB
Sebanyak 31 mahasiswa Indonesia akan menempuh pendidikan di Suriah. Keberangkatan mereka akan dilepas oleh Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al Syami).
Pelepasan mahasiswa Indonesia/Foto: Istimewa
Surabaya - Sebanyak 31 mahasiswa Indonesia akan menempuh pendidikan di Suriah. Keberangkatan mereka akan dilepas oleh Ikatan Alumni Syam Indonesia (Al Syami).

Para mahasiswa ini menempuh studi S1 di Universitas Bilad Syam cabang Mujamma' Syeikh Ahmad Kaftaro Damaskus Suriah. Rencananya, keberangkatan rombongan ini akan didampingi langsung oleh Ketua Umum KH Ahmad Fathir Hambali dan Sekjen Al Syami H M Nailur Rochman.

Dalam pertemuan ini, Ketua umum Al Syami KH Ahmad Fathir Hambali menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Suriah, karena Al Syami dipercaya melakukan seleksi dan memberangkatkan mahasiswa untuk belajar di Damaskus Suriah.

Gus Fathir, sapaan akrabnya, memaparkan pada tahun 2021 ada 62 pelajar yang diberangkatkan. Rinciannya, 31 pelajar masuk program Ma'had Syam Ad Dauly dan 31 pelajar masuk program S-1 di Mujamma' Syekh Ahmad Kaftaro.

Dikirimnya para mahasiswa ke Suriah ini untuk belajar Islam dari para ulama moderat. Menurut Gus Fathir, seorang mukmin adalah seseorang yang membuat orang lain merasa aman, terlindungi jiwa dan hartanya.

Hadir pula sejumlah pejabat penting. Yakni Duta Besar Republik Arab Suriah Dr Abd Mun'im Annan, Konsuler kedutaan Mr Nahid, Kepala Densus 88 Irjen Marthinus Hukom, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Dr M Ali Ramdhani dan Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT yang diwakili Kombes Alexander Sabar.

Dalam kesempatan ini, Dubes Suriah Abd Mun'im mengaku kagum dengan Islam yang berkembang di Indonesia. Hal ini karena di Indonesia ada relasi agama dan negara yang baik. Selain itu, di sini, agama dan modernisasi yang berjalan serasi dan saling membangun, bukan saling menghancurkan.

Tak hanya itu, Dubes menyampaikan saat ini Islam menghadapi tantangan yang cukup besar. Dia mengatakan Islam adalah agama yang membangun, namun ada sebagian Muslim yang justru merobohkan bangunan tersebut.

Untuk itu, dia mengingatkan agar umat Muslim berhati-hati dengan kelompok salafi wahabi. Karena saat mereka masuk suatu negara, negara itu bisa hancur.

"Lihatlah Afghanistan, Somalia, Yaman, Iraq, Suriah, dan banyak negara Muslim lain yang hancur dan tak kunjung maju setelah disusupi ideologi jihad ala wahabi," tambahnya.

Abd Mun'im berpesan para mahasiswa kelak bisa tetap menjaga Islam sekaligus menjaga negaranya dengan baik. "Sejauh saya bertugas di berbagai negara, saya tidak menemukan Islam sebagaimana yang saya temukan di Indonesia. Inilah Islam!" imbuhnya.

Tak hanya itu, Abd Mun'im juga mengapresiasi pemerintah Indonesia yang mampu menjaga agama dengan baik, sekaligus mengelola sumber daya alam. Yang mana melibatkan anak-anak muda dalam pembangunan serta mewujudkan pembangunan infrastruktur yang begitu pesat.

"Cintailah negara kalian, jangan biarkan negara ini dirusak!" tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI menambahkan, Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika yang harus dijaga keberagamannya. Karena agama bertugas untuk merukunkan banyak orang.

Sementara adanya konflik antaranak bangsa harus dihindari karena itu akan menghambat pembangunan sebuah negara. Apalagi Indonesia saat ini telah masuk dalam G-20.

Sedangkan Kepala Densus 88 Irjen Martinus berpesan pada mahasiswa agar mereka mempelajari 3 hal di Suriah. Pertama ilmu agama, sejarah peradaban dunia dan pelajaran berharga dari konflik Suriah.

Martinus berharap mereka yang saat ini akan berangkat kuliah ke Damaskus adalah calon tokoh-tokoh besar masa depan, yang mampu menjaga Islam dan Indonesia.

Sementara itu, dalam acara tersebut hadir pula Kasie Kurikulum Subdit Pendidikan Diniyyah dan Ma'had Aly Kemenag RI Drs Ahmad Rusdi, M.Pd.I serta beberapa Pengurus Pusat dan Wilayah Ikatan Alumni Syam Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.