Ketua RT dan RW di lingkungan Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, mendatangi kantor desa setempat. Mereka melakukan itu buntut dari penolakan pembangunan sumur dan saluran air untuk warga di sekitar Pulau Merah.
Perangkat desa itu mendesak kepala desa segera merealisasikan pembangunan sumur tersebut. Tak hanya itu, perwakilan masyarakat itu menginginkan ada dusun baru yang bisa mengayomi masyarakat sekitar.
Ketua RT dan RW tersebut tergabung dalam Siaga Pemuda Pulau Merah Bersatu (SPPMB). Mereka mendatangi Kades Sumberagung, Vivin Agustin, Senin (8/11/2021).
"Kami ingin segera ada realisasi untuk pembangunan sumur untuk warga yang saat ini sedang menikmati air sumur yang tidak layak," Ketua SPPMB, Hendrik Setiawan.
Penolakan warga dan kepala Dusun Pancer tentang pembangunan sumur bor itu, kata Hendrik membuat pihaknya menginginkan adanya Dusun baru yakni Dusun Pulau Merah. Alasannya adalah lingkungan Pulau Merah dianggap telah memiliki dan menginginkan kemandirian. Dan sudah memiliki sarana dan prasarana pendukung sehingga dinilai layak.
"Secara kemandirian kita sudah layak dan mampu," tegasnya.
Disebutkan Hendrik, wacana pecah dusun sebenarnya telah diinginkan oleh warga sejak 2 tahun lalu. Surat aspirasi juga telah dilayangkan ke Pemerintah Desa Sumberagung. Namun belum pernah mendapat jawaban pasti.
"Kita membawa 9 orang Ketua RT dan 1 orang Ketua RW mendatangi Kantor Desa Sumberagung. Yakni Ketua RT 01-08, RW 01 dan Ketua RT 01, RW 02. Serta Ketua RW 01. Kita bawa stempel, kita kembalikan," tegasnya.
"Wilayah Pulau Merah itu mulai tambak Rowo Rejo, Pantai Pulau Merah, sampai Rowo Jambe. Jumlah warga 800 an KK (Kepala Keluarga). Sudah sangat layak menjadi dusun sendiri," tambahnya.
(iwd/iwd)