Datangi Kantor Desa, Ketua RT-RW Sumberagung Minta Sumur Bor Segera Dibangun

Datangi Kantor Desa, Ketua RT-RW Sumberagung Minta Sumur Bor Segera Dibangun

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 08 Nov 2021 19:00 WIB
pulau merah
Ketua RT dan RW di lingkungan Pulau Merah mendatangi kantor desa setempat (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Ketua RT dan RW di lingkungan Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi, mendatangi kantor desa setempat. Mereka melakukan itu buntut dari penolakan pembangunan sumur dan saluran air untuk warga di sekitar Pulau Merah.

Perangkat desa itu mendesak kepala desa segera merealisasikan pembangunan sumur tersebut. Tak hanya itu, perwakilan masyarakat itu menginginkan ada dusun baru yang bisa mengayomi masyarakat sekitar.

Ketua RT dan RW tersebut tergabung dalam Siaga Pemuda Pulau Merah Bersatu (SPPMB). Mereka mendatangi Kades Sumberagung, Vivin Agustin, Senin (8/11/2021).

"Kami ingin segera ada realisasi untuk pembangunan sumur untuk warga yang saat ini sedang menikmati air sumur yang tidak layak," Ketua SPPMB, Hendrik Setiawan.

Penolakan warga dan kepala Dusun Pancer tentang pembangunan sumur bor itu, kata Hendrik membuat pihaknya menginginkan adanya Dusun baru yakni Dusun Pulau Merah. Alasannya adalah lingkungan Pulau Merah dianggap telah memiliki dan menginginkan kemandirian. Dan sudah memiliki sarana dan prasarana pendukung sehingga dinilai layak.

"Secara kemandirian kita sudah layak dan mampu," tegasnya.

Disebutkan Hendrik, wacana pecah dusun sebenarnya telah diinginkan oleh warga sejak 2 tahun lalu. Surat aspirasi juga telah dilayangkan ke Pemerintah Desa Sumberagung. Namun belum pernah mendapat jawaban pasti.

"Kita membawa 9 orang Ketua RT dan 1 orang Ketua RW mendatangi Kantor Desa Sumberagung. Yakni Ketua RT 01-08, RW 01 dan Ketua RT 01, RW 02. Serta Ketua RW 01. Kita bawa stempel, kita kembalikan," tegasnya.

"Wilayah Pulau Merah itu mulai tambak Rowo Rejo, Pantai Pulau Merah, sampai Rowo Jambe. Jumlah warga 800 an KK (Kepala Keluarga). Sudah sangat layak menjadi dusun sendiri," tambahnya.

Wacana pecah dusun, kata Hendrik, murni keinginan masyarakat Pulau Merah. Sebuah harapan untuk kemandirian yang telah didamba sejak 2 tahun lalu. Wujud keinginan mengelola potensi dan program pembangunan tanpa adanya campur tangan masyarakat luar lingkungan Pulau Merah.

Dibeberkan pula bahwa kuatnya keinginan warga lingkungan Pulau Merah untuk lepas dari wilayah administrasi Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tidak ada kaitanya dengan gerakan pro kontra tambang PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Bukan pula dilandasi gerakan penolakan terhadap program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah, yang disinyalir dilakukan oleh masyarakat lingkungan Pancer.

Meskipun aksi tersebut cukup membuat masyarakat Rowo Rejo dan Pulau Merah kecewa lantaran keinginan memiliki sarana air bersih terganjal. Yang selanjutnya memaksa warga tetap menggunakan air sumur dengan kualitas jelek untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami (Pulau Merah) sudah layak untuk mandiri, tanpa adanya campur tangan pihak luar!. Rencananya kami juga akan pertemuan dengan BPD (Badan Permusyawaratan Desa)," cetus Hendrik.

Sementara itu, Kades Sumberagung, Vivin Agustin, mengaku belum bisa menjawab keinginan warga Pulau Merah untuk menjadi dusun sendiri. Atau lepas dari wilayah administrasi Dusun Pancer. Namun ia berjanji akan segera mengundang BPD untuk diajak bermusyawarah.

Selain itu, pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Banyuwangi. Terkait RT dan RW yang telah mengembalikan stempel, kewenangan sementara akan ditangani pemerintah desa.

"Jadi apabila ada warga yang memerlukan Pak RT, sampaikan agar ke desa dulu," katanya.

Sementara itu, perwakilan BPD Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, mengaku kaget ketika tersampaikan bahwa wacana pecah dusun telah disampaikan warga Pulau Merah kepada Pemerintah Desa Sumberagung, sejak 2 tahun lalu. Karena mereka belum pernah mendapat tembusan apa pun tentang keinginan masyarakat Pulau Merah tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.