Perahu tambang ini menjadi transportasi sungai yang menyeberangkan antara Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro dan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Dari peristiwa ini, belum diketahui jumlah pasti korban. Namun seluruh penumpang beserta kendaraannya dipastikan hanyut.
"Saya masih syok, karena kejadiannya cukup cepat," kata salah satu warga, Yono yang berada di lokasi, Rabu (3/11/2021).
Kejadian naas ini terjadi sekitar pukul 09.20 WIB. Yono mengatakan dirinya melihat perahu bermuatan warga dan kendaraan dari arah barat ke timur.
Yono mengaku tidak mengetahui awal mula kejadian, tiba-tiba aliran Bengawan Solo yang mulai deras membuat warga kebingungan.
Hal ini membuat penumpang berteriak histeris. Yono mengaku sejumlah warga di tepi sungai juga ikut berteriak histeris.
"Kita di tepian bagian timur berteriak histeris, karena penumpang teriak-teriak di air," tambahnya.
Sementara hingga kini, masih dilakukan pencairan. Sedangkan jumlah penumpang perahu tambang masih simpang siur. (iwd/iwd)