Melihat Lagi Sosok Trimah-Marti'in Tabah 'Dibuang' Anaknya di Graha Lansia Malang

Melihat Lagi Sosok Trimah-Marti'in Tabah 'Dibuang' Anaknya di Graha Lansia Malang

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 03 Nov 2021 09:33 WIB
Kisah Trimah, Lansia asal Magelang, Jawa Tengah yang diserahkan ketiga anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah sempat viral di media sosial. Begini kondisi Trimah.
Trimah saat mengaji (Foto file: Muhammad Aminudin/detikcom)
Surabaya -

Sungguh nestapa nasib Trimah (66) warga Magelang, Jateng. Keinginannya bersama 3 anak dan 8 cucu hingga akhir hayatnya nanti tak bisa dijalani. Pasalnya, dirinya sudah dititipkan ke Griya Lansia Husnul Khatimah sejak akhir Oktober 2021.

Kondisinya yang sakit dan sudah sepuh membuatnya tak bisa berbuat banyak saat 3 anaknya sepakat membawanya ke Kabupaten Malang. Trimah hanya bisa ikhlas dan menjalani hari-harinya bersama 59 orang lainnya.

Dengan berada di Griya Lansia, dirinya tidak menjadi beban bagi tiga anak-anaknya yang sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya. Apalagi kondisi fisiknya tak bisa normal. Meski sebelumnya hanya berbaring karena dua kakinya lumpuh, namun kini Trimah bisa duduk di kursi roda.

"Saya ikhlas. nyaman di sini (Griya Lansia), saya senang, betah di sini. mending di sini saja. Saya cuman berdoa, agar anak-anak masih ingat kalau punya ibu," tutur Trimah kepada wartawan.

Karena kondisinya membaik, dirinya pun betah tinggal di Griya Lansia. Karena sudah betah, Trimah menolak jika dijemput kembali tiga anaknya dan dibawa pulang. Dirinya khawatir terkatung-katung dan disia-siakan lagi.

Baca juga: Mengaku Ikhlas, Trimah Tak Dendam 'Dibuang' Anaknya di Griya Lansia Malang

Trimah menempati salah satu kamar di Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten MalangTrimah bisa duduk di kursi roda/ Foto: Muhammad Aminudin

"Gak mau lagi kalau dijemput (Anak-anaknya, dari pada nanti disia-siakan lagi," tambahnya dengan suara lirih.

Trimah juga mengaku ikhlas untuk diserahkan ke Griya Lansia Husnul Khatimah hingga akhir hayatnya nanti. Sebab, Trimah juga tidak ingin menjadi beban bagi ketiga anaknya. Apalagi ada petugas yang melayani dirinya selama 24 jam.

Selain itu, banyak kegiatan yang dijalankan bersama penghuni lain. Seperti salat, mengaji dan senam yang menjadi rutinitas sehari-hari. Makan juga tercukupi, sebanyak tiga kali sehari.

"Subuh bangun salat, setelah itu mengaji. Paginya senam bersama, sore untuk mengaji lagi. Kalau makan tiga kali," tambahnya.

Kesedihan Trimah harus berpisah dengan anak dan cucunya memang tak bisa ditutupi. Air mata menetes saat bercerita tentang dirinya hingga di Griya Lansia.

Simak video 'Senasib dengan Trimah, Marti'in Dititipkan Anaknya ke Griya Lansia':

[Gambas:Video 20detik]



"Awal dibawa saya gak tahu mau kemana, selama perjalanan teka-teki. Setelah sampai, anak-anak pamit menitipkan saya di sini, untuk dirawat. Ya sudah saya ikhlas dan mau," katanya.

Sejak diserahkan ke Griya Lansia, Trimah tidak pernah berhubungan dengan anak-anaknya. Apakah melalui sambungan telpon atau berkunjung secara langsung.

Dirinya mengaku tidak akan dendam dengan apa yang dilakukan anak-anaknya. Bahkan anak-anaknya marah saat dirinya diwawancara wartawan dan televisi pun dirinya juga ikhlas. Dia berdoa dan berharap anak-anaknya bisa bekerja dengan baik dan menghidupi keluarga dan cucunya.

"Tidak ada dendam. Ikhlas saja kalau mereka marah. Saya doa kan bisa menghidupi keluarganya. Saya tidak apa-apa," tambahnya sembari menangis.

Namun dirinya tidak memungkiri jika kangen dengan cucu-cucunya. Trimah terakhir kali bertemu dengan cucunya saat diajak tinggal di Jakarta. Di sana, Trimah menumpang di rumah salah satu anaknya selama hampir 1 tahun.

Kisah Trimah, Lansia asal Magelang, Jawa Tengah yang diserahkan ketiga anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah sempat viral di media sosial. Begini kondisi Trimah.Griya Lansia Husnul Khatimah/ Foto: Muhammad Aminudin

Baca juga: Menengok Griya Lansia Husnul Khatimah Malang Tempat Trimah-Marti'in Dirawat

"Kangen mereka, saya kepikiran kapan bisa ketemu lagi," tuturnya.

Dia mengaku ingin sekali melihat cucu-cucunya berlarian menghampirinya, memeluk dan menciuminya. Jika hal itu terjadi, rasa kangennya pasti terobati.

Namun Trimah enggan menceritakan detail anak dan cucunya. Namun dari ketiga anak Trimah, dua orang berada di Jakarta, sedangkan satu orang lagi menetap di Pekalongan, Jawa Tengah. Semuanya disebut belum memiliki tempat tinggal sendiri, jadi harus menumpang bersama mertua.

"Dua anak saya di Jakarta, satunya di Pekalongan. Mereka tinggal bersama mertua," sebutnya.

Selama di Griya Lansia, perawatan Trimah dilakukan oleh pegawai yang secara khusus direkrut merawat para lansia di sana. Mereka disuapi, dimandikan dan diberi fisioterapi agar tubuhnya kembali bergerak. ada 21 lansia lainnya yang mengalami fisik yang sama seperti Trimah. Semuanya dirawat dengan baik, terutama soal kebersihan.

Sementara Marti'in (67) asal Kecamatan Taman, Sidoarjo, ini juga dititipkan dua anaknya. Dia hidup sendiri setelah bercerai dengan istrinya. Saat hidup, Marti'in pontang-panting dengan penyakit stroke yang dialami, beruntung kala itu ada tetangga yang mau merawatnya.

"Tetangga itu, sampai meninggal dunia merawat Mbah Marti'in," ujar Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra kepada detikcom.

Arief bercerita, Mbah Marti'in seorang diri setelah dicerai oleh istrinya. Sementara dua anaknya, memilih ikut tinggal dengan ibunya. Karena tak memiliki rumah, kondisi Marti'in terlunta-lunta, sampai kemudian ada tetangga yang mau merawat.

"Dengan istrinya sudah bercerai, dua anaknya lebih memilih ikut ibunya," beber Arief.

Setelah tetangga yang merawat meninggal dunia, hidup Marti'in kembali tak pasti. Tidak ada lagi yang memperhatikan hingga kemudian kembali terlantar.

Bukan hanya Trimah (66), seorang bapak asal Sidoarjo juga dititipkan anak-anaknya hingga akhir hayatnya di Griya Lansia Husnul Khatimah Malang. Bapak tersebut bernama Marti'in (67).Marti'in, bapak asal Sidoarjo juga dititipkan hingga akhir hayatnya/Foto file: Muhammad Aminudin

Baca juga: Nasib Marti'in 'Dibuang' Dua Anaknya ke Griya Lansia Dalam Kondisi Stroke

"Lantas desa yang kemudian menangani. Istri dan dua anaknya saat dipanggil, mengatakan tak mau merawat. Mereka juga menyatakan itu dalam surat pernyataan di hadapan Muspika setempat," terang Arief.

Hingga akhirnya diputuskan untuk membawa Marti'in ke Griya Lansia Husnul Khatimah awal Agustus 2021 lalu. Mantan istri sekaligus dua anaknya menanda tangani surat pernyataan, bahwa menyerahkan perawatan Marti'in dan pengurusan pemakaman kepada Griya Lansia.

"Dua anak dan mantan istri, ikut bertanda tangan dalam surat pernyataan untuk menyerahkan perawatan Mbah Marti'in kepada Griya Lansia," tegas Arief.

Arief menambahkan, Marti'in merupakan lansia pertama yang diserahkan keluarga kepada Griya Lansia, dan kemudian menyusul bulan berikutnya adalah Soetiyo asal Jombang. Terakhir adalah Trimah (66), lansia asal Magelang, Jawa Tengah.

"Mbah Marti'in yang pertama, kemudian Pak Soetiyo yang meninggal Jumat kemarin, terakhir Bu Trimah Magelang," pungkas Arief.

Halaman 2 dari 3
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.