Kepala SD-SMP Satu Atap 2 Dongko, Suparman mengatakan terdapat 20 siswa kelas 3 yang saat ini mengikuti pembelajaran di musala. Masing-masing siswa membawa meja lipat sebagai ganti bangku sekolah.
Meskipun berada di musala, para siswa tetap antusias dan mengikuti pembelajaran dengan tertib.
"Hanya kelas 3 saja. Satu gedung itu ada lima kelas, yang roboh hanya kelas 3," kata Suparman, Selasa (2/11/2021).
Pengalihan pembelajaran sementara dari ruang kelas ke musala di itu telah dilakukan sejak satu bulan yang lalu, sebelum atap ruang kelas roboh. Saat itu pihak sekolah sengaja memindahkan pembelajaran karena kondisi atap mulai mengkhawatirkan. Beberapa konstruksi atap telah patah dan disangga oleh tiang tambahan.
"Saat itu saya sudah khawatir apabila terjadi ambruk sewaktu-waktu," jelasnya.
Sementara itu Guru Kelas 3 Supriyanto mengatakan saat ini proses pembelajaran tatap muka berlangsung selama tiga jam. "Pembelajaran mulai pukul 7.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB," ujarnya.
Sebelumnya ruang kelas 3 SD-SMP Satu Atap 2 Dongko roboh pada Minggu (31/10) setelah terjadi hujan deras selama dua hari berturut-turut. Kondisinya konstruksi atap yang telah lapuk tidak mampu menahan beban.
Beruntung kejadian ambruknya atap kelas itu terjadi pada Minggu, sehingga tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah. Peristiwa itu dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.