Bapak tersebut bernama Marti'in (67). Seperti Trimah, Marti'in yang tinggal di Kecamatan Taman, Sepanjang, Sidoarjo ini diserahkan dua anaknya ke Griya Lansia. Kedua anaknya juga menyerahkan perawatan bapaknya yang mengalami stroke ke Griya Lansia. Bahkan saat meninggal pun, pemakaman diserahkan ke pengurus Griya Lansia.
"Sebelum Ibu Trimah, Mbah Martiin, merupakan lansia pertama yang diserahkan anak-anaknya kesini (Griya Lansia)," kata Penanggung Jawab Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi Rahmat kepada detikcom, Selasa (2/11/2021).
Sama dengan Trimah, alasan kedua anak Mbah Marti'in menyerahkan ke Griya Lansia, karena sudah tidak mampu merawat. Penyerahan dilakukan pada 2 Agustus 2021 yang ditanda tangani dua anaknya dan bermaterei.
"Alasannya, karena sudah tak mampu merawat. Jadi diserahkan ke sini, untuk dirawat sampai nanti menyerahkan proses pemakaman ke Griya Lansia," sambung Nur Hadi.
Baca juga: Doa Trimah untuk 3 Anaknya: Semoga Ingat Kalau Punya Ibu |
Saat detikcom bertandang ke Griya Lansia, Marti'in menempati kamar 03 blok A, lokasinya berada di ujung paling barat. Kondisinya sangat memprihatinkan, lelaki tua itu hanya bisa berbaring di atas tempat tidur. Lantaran Martiin mengalami sakit stroke.
"Kondisinya ya begini (Tiduran di atas kasur), karena stroke," jelas Nur Hadi.
Stroke juga membuat Marti'in kesulitan untuk berkomunikasi, meskipun mampu mendengar apa yang dibicarakan orang lain.
"Stroke juga membuat Mbah Marti'in sulit bicara," kata Nur Hadi.
Nur Hadi sempat menanyakan awal bagaimana Mbah Marti'in sampai di Griya Lansia. Dengan terpatah-patah Marti'in menjawab, karena diantar anak-anaknya. Rumahnya juga sudah dijual.
Simak video 'Pilu, Lansia di Malang 'Dibuang' Ketiga Anaknya ke Panti Jompo':
Marti'in seperti kesal atas keputusan itu. Dia kemudian hanya terdiam dan tidak bisa melanjutkan perkataannya. Dengan penuh perhatian, petugas dan relawan yang bekerja di Griya Lansia merawat Mbah Marti'in. Seperti membersihkan ruang kamar, menyuapi untuk makan serta minum.
Griya Lansia juga mendatangkan ahli pijat sebagai terapi menyembuhkan kelumpuhan saraf akibat serangan stroke.
"Terapi dengan pijat, ada 21 lansia yang kondisinya seperti Mbah Marti'in. Termasuk Ibu Trimah," bebernya.
Secara terpisah Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra menambahkan, ada tiga lansia diserahkan tiga anaknya untuk dirawat sampai nanti proses pemakaman bila meninggal dunia.
Pertama adalah Marti'in asal Sidoarjo, berikutnya Soetiyo asal Jombang dan Trimah asal Magelang.
Baca juga: Mengaku Ikhlas, Trimah Tak Dendam 'Dibuang' Anaknya di Griya Lansia Malang |
"Pertama ada penyerahan dari anak-anaknya adalah Mbah Marti'in, kedua Mbah Soetiyo asal Jombang yang meninggal beberapa waktu lalu, dan Mbah Trimah asal Magelang," imbuhnya.
Arief mengungkapkan, sebelum dibawa ke Griya Lansia, anak-anak Mbah Marti'in juga menyatakan tidak mampu merawat di depan Muspika. Kemudian diputuskan untuk membawa Mbah Marti'in ke Griya Lansia.
"Anak-anaknya sudah buat surat pernyataan tak mampu merawat, itu dilakukan di depan Muspika," ungkap Arief.
Griya Lansia sendiri memastikan akan merawat seluruh lansia dengan baik. Ada 60 lansia yang kini dirawat, jumlah itu sesuai dengan kapasitas Griya Lansia.
"Kapasitas kita 60 orang, sekarang ada 60 lansia yang dirawat. Kami awalnya menampung dan merawat lansia terlantar," pungkas Arief. (fat/fat)