Kriswanto lalu menerangkan, kerajaan di Desa Pujon Manis saat itu dipimpin oleh Ki Ageng Keniten yang konon sakti mandraguna. Saat itu Putri Raja Mataram menyamar sebagai penjual jamu untuk mengetahui kelemahan Ki Ageng Keniten.
"Beliau (Ki Ageng Keniten) pernah mokong (bandel) tidak setor upeti ke Raja Mataram, suatu saat beliau kena rayuan gadis penjual jamu di Pasar Ngareman, lalu ia diajak ke Kerajaan Pujon Manis. Pada malam dengan bulan yang bersinar terang, Ki Ageng Keniten menyampaikan kelemahan beliau yang terletak di tenggorokan kepada gadis penjual jamu itu. Dan ternyata gadis tersebut adalah putri dari pejabat Kerajaan Mataram," ungkapnya.
"Karena sudah tahu kelemahan Ki Ageng Keniten, maka Kerajaan Mataram menyerang. Karena tidak ada persiapan maka Kerajaan Pujon Manis dapat dikalahkan dengan mudah," imbuhnya.
Kriswanto menambahkan, sosok wanita cantik yang menampakkan diri di sekitar Jembatan Karangsemi, diyakini Putri Raja Mataram yang sempat menyamar penjual jamu. "Jadi diduga wanita cantik itu putri raja itu," pungkasnya.
(sun/bdh)